jpnn.com, JAKARTA - PT Insight Investments Management (INSIGHT) bersama mitra CSR Yayasan Insipirasi Indonesia Membangun (YIIM) membantu Program Filmmaker Professional Support (FPS 2022) - Fundraising for The Deaf yang dipelopori oleh Yayasan Mondiblanc Film Workshop dalam bentuk penyaluran beasiswa kepada teman difabel tuli.
Program bantuan ini juga merupakan wujud konsistensi INSIGHT dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 1 mencegah kelaparan, nomor 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, nomor 17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
BACA JUGA: Ssst, Kombes Sony Sonjaya Ungkap Fakta Kasus Korupsi Beasiswa Rp 22,3 Miliar di Aceh
Menggeliatnya industri perfilman nasional dalam beberapa bulan terakhir ini pasca pandemi Covid-19 dinilai telah menunjukkan kembali kemajuan yang positif, ini dibuktikan dengan sederetan film Indonesia yang berhasil menarik penonton dalam jumlah banyak.
Namun sayangnya hal tersebut kurang diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat difabilitas, salah satu penyebabnya adalah karena jarang ada masyarakat difabilitas yang menduduki posisi strategis dalam industri film.
BACA JUGA: Farel Prayoga Dapat Beasiswa, Manajer: Terima Kasih, Pak Erick Thohir
Hal tersebut menjadi latar belakang Program FPS 2022 - Fundraising for The Deaf yang dipelopori oleh Yayasan Mondiblanc Film Workshop bekerja sama dengan beberapa perusahaan termasuk INSIGHT untuk memberikan kesempatan para teman difabilitas tuli untuk berpartisipasi dalam program yang dimulai sejak bulan Mei 2022 lalu.
Program ini diikuti oleh 21 peserta yang mengikuti workshop inklusif, mereka diajarkan mulai dari kelas produksi film, kelas penulisan naskah, dan kelas penyutradaraan.
BACA JUGA: Ada Program Beasiswa Kuliah di Manajemen Bencana UBL, Semua Gratis, dapat Uang SakuÂ
Ria Meristika Warganda atau biasanya disapa Ria selaku Direktur PT Insight Investments Management (INSIGHT) menyampaikan bahwa pemberian beasiswa film kepada teman difabilitas tuli merupakan salah satu wujud komitmen Insight yang berkelanjutan berkontribusi dalam kegiatan sosial.
“INSIGHT berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama kepada para difabilitas tuli untuk mendapatkan kehidupan dan masa depan yang lebih baik, selain itu diharapkan bantuan ini juga dapat mendukung perfilman Indonesia agar bisa lebih inklusif,” ungkap Ria.
Salah satu peserta program ini yakni Andi Nadaa Nafisaa, seorang perempuan difabilitas tuli dan pengguna bahasa Isyarat Indonesia, baru saja membuat dua project profesional yakni video musik dan satu film pendek soal kekerasan seksual dan difabilitas bulan September 2022.
Sejak Mei 2022, ia bergabung di Mondiblanc dan mengikuti 3 kelas yakni Production, Directing dan Scriptwriting. Nafisa berharap dengan belajar di Mondiblanc ia bisa menciptakan film tanpa hambatan dan menjadi inklusif untuk kedepannya.
Dalam kesempatan yang sama, Ria tak lupa berterimakasih kepada para investor yang telah berinvestasi melalui produk Reksa Dana Pasar Uang yaitu Reksa Dana Insight Money (I-Money) karena para investor secara tidak langsung telah memberikan kontribusi untuk beragam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Sebagai catatan, INSIGHT menyisihkan sebagian dari pendapatannya dari berbagai produk investasi untuk dialokasikan dalam beragam kegiatan CSR.
Reksa Dana I-Money yang merupakan produk Reksa Dana Pasar Uang dengan potensi imbal hasil menarik dan cenderung stabil, sangat cocok jika digunakan sebagai alokasi investasi untuk dana darurat .
Selain itu I-Money juga memiliki dampak sosial berupa bantuan dalam beragam program sosial kemanusiaan, sosial keagamaan, pendidikan, budaya, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif