Dukung TNI dan Polri Bertindak Cepat demi Keamanan Nasional

Rabu, 22 Mei 2019 – 15:58 WIB
Koordinator Nasional Garda Matahari Azrul Tanjung. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Indonesia Anti Teror (GIAT) yang merupakan gabungan sejumlah organisasi pendukung Jokowi - Ma'ruf menyayangkan kerusuhan di Petamburan, 22 Mei 2019, dini hari.

Menurut salah satu pimpinan GIAT Azrul Tanjung, bangsa Indonesia harusnya bersyukur karena telah melewati proses demokrasi. Yaitu pemilihan legislatif dan presiden. Mulai dari kampanye damai, pemungutan suara yang disambut antusias rakyat serta proses rekapitulasi suara transparan dan dikawal bersama hingga KPU menetapkan hasil pemilu nasional pada 21 Mei.

BACA JUGA: Jelang Aksi 22 Mei Sudah Rusuh, Catatan Gubernur Anies: Ada 6 Korban Jiwa

"Atas hasil tersebut setiap ketidakpuasan dan dugaan kecurangan hendaknya diproses melalui saluran demokrasi yang telah disediakan baik melalui Bawaslu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Mahkamah Konstitusi serta peradilan pidana pemilu," kata Azrul di Jakarta, Rabu (22/5).

Azrul yang juga koordinator nasional Garda Matahari ini menambahkan, demokrasi yang dewasa mestinya menghindar dari upaya pengerahan massa. Apalagi yang menimbulkan instabilitas politik dan memperdalam polarisasi dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.

BACA JUGA: Jelang 22 Mei Sudah Rusuh, Dahnil Jubir BPN Prabowo Salahkan Provokator

BACA JUGA: AHY Sampaikan Harapan SBY, Begini…

Juga berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok pendompleng yang sejatinya tidak peduli dengan agenda demokrasi dan hanya memanfaatkan keriuhan pemilu untuk tujuannya kelompoknya sendiri.

BACA JUGA: 20 Provokator Rusuh Aksi 22 Mei Ditahan, Siapa pakai Peluru Tajam?

Azrul menilai, kompetisi demokrasi 2019 tampaknya telah dimanfaatkan oleh kelompok yang melakukan upaya delegitimasi atas penyelenggara dan hasil pemilu agar tercipta distrust terhadap lembaga-lembaga negara. Kelompok lain yang mesti lebih diwaspadai adalah jaringan radikal.

"Mereka mencoba memanfaatkan situasi untuk memperkuat diri dan melakukan tindakan teror. Dinamika terakhir situasi nasional menunjukkan terang benderang potensi kebangkitan kelompok radikal dan terorisme," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Pernyataan Dewan Adat Dayak terkait Isu People Power 22 Mei 2019

Ini pernyataan sikap GIAT:

1. Percaya dan mendukung penuh kinerja KPU dan Bawaslu RI yang telah bekerja secara profesional, jujur dan adil

2. Mendukung TNI dan Polri untuk mengambil tindakan cepat demi melindungi keamanan nasional dan penegakan hukum berdasarkan Pancasila dan konstitusi serta bersikap tegas mengeleminir kelompok radikal dan terorisme.

3. Mengajak semua pihak agar tidak ada pengerahan massa ke gedung KPU dan Bawaslu karena berpotensi ditunggangi oleh interest group yang mendompleng keriuhan pemilu yang dapat memecah belah serta merusak NKRI.

4. Mengajak elemen masyarakat untuk mewaspadai tumbuhnya sel radikalisme dan terorisme yang sewaktu-waktu dapat meledak dan dapat merugikan bangsa.

5. Mengajak seluruh elemen bangsa dan elemen sipil society seperti ormas, ulama serta tokoh masyarakat agar mewaspadai gerakan yang berpotensi menciptakan disintegrasi dan gangguan tegaknya NKRI sebagai baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Anggota Laskar FPI Dikabarkan Tewas Akibat Rusuh di Petamburan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler