Varian Baru Covid-19 Omicron Merebak di Afrika, Gus Muhaimin: Tutup Semua Akses WNA!

Senin, 29 November 2021 – 14:53 WIB
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah segera mempertimbangkan untuk menutup akses kedatangan warga negara asing, baik pintu masuk di bandara, pelabuhan maupun perbatasan negara.

Dia menilai, penutupan tersebut sangat perlu dilakukan untuk mengantisipasi varian baru Covid-19 Omicron yang mulai merebak di Afrika.

BACA JUGA: Pengin Gus Muhaimin Jadi Capres 2024, tetapi PKB Ogah Berkoalisi Dengan yang Kalah

“Saya kira perlu dipertimbangkan (penutupan akses kedatangan WNA,red). Kita lihat sejumlah negara mulai menutup akses, terutama dari negara-negara di Afrika Selatan,” kata Pria akrab disapa Gus Muhaimin di Jakarta, Senin, (29/11).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, upaya pemerintah memperketat akses kedatangan pelancong internasional ke Indonesia belum cukup jika melihat lonjakan-lonjakan kasus sebelumnya.

BACA JUGA: Perihal Varian Baru Covid-19 Omicron, Gus Muhaimin: Jangan Anggap Enteng

“Kita ini sudah dua kali mengalami lonjakan kasus dan itu karena dibawa WNA atau WNI yang baru balik dari luar negeri," tuturnya.

"Saya kira ini pelajaran, jangan sampai ada anggapan imported cases berisiko kecil, justru membahayakan dan kian memperberat penanganan pandemi,” sambung Gus Muhaimin.

BACA JUGA: Gus Muhaimin Dorong Pemerintah Dukung Pengembangan Industri Kreatif Tanah Air

Di sisi lain, dia juga mendukung keputusan pemerintah menambah masa karantina bagi WNA dan WNI yang datang dari luar negeri yang sebelumnya tiga hari menjadi tujuh hari.

Kemudian 14 hari bagi mereka yang datang dari 10 negara poin A, yaitu Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Malawi, Angola, Zambia, dan Hong Kong.

Dia juga mendukung penuh pemerintah menerapkan PPKM Level 3 mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Kebijakan itu sebagai langkah antisipatif melindungi masyarakat dari penularan Covid-19, terutama saat libur Nataru.

“Pokoknya jangan sampai menyebabkan kasus COVID-19 kembali naik saat libur Nataru. Akibatnya akan berdampak buruk bukan dari sisi kesehatan saja, tetapi perekonomian tak berjalan,” tegas Gus Muhaimin.

Dia juga mendorong pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi untuk meningkatkan herd immunity.

Di samping itu, dia mengimbau masyarakat tidak memilah-milah jenis vaksin. Sebab, semua jenis vaksin yang disediakan pemerintah merupakan terbaik.

“Kalau masyarakat peduli dan disiplin protokol kesehatan, maka Covid-19 ini bisa dicegah dan tidak terjadi gelombang ketiga,” pungkas Gus Muhaimin. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Muhaimin: Soal Pasang-Pasangan Menuju Pilpres 2024 Masih Jauh


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler