BACA JUGA: Disubsidi Rp 54,5 Triliun, PLN Tetap Byar-Pet
(AIG)Hal ini dilakukan untuk mencegah kebangkrutan perusahaan asuransi terbesar di dunia
BACA JUGA: Bentoel Raih E-Company Award
Menurut The Fed, kebangkrutan AIG akan meningkatkan gejolak di pasar dan mengancam ekonomi yang masih rentan.The Fed memutuskan menyediakan pinjaman darurat USD 85 miliar (sekitar Rp 799 triliun dengan kurs Rp 9.400 per USD)
BACA JUGA: AIG, Mengakar Kuat di Asia tapi Bikin Panik Nasabah
Sebagai ganti, pemerintah akan mendapatkan 79,9 persen saham AIG dan hak mengganti manajemen senior atau dewan direksiSelain itu, pemerintah akan punya hak veto atas pembayaran dividen kepada pemegang saham.
''Keputusan itu diambil dengan dukungan penuh dari Departemen Keuangan dan sesuai dengan Pasal 13 (3) UU Bank Sentral AS (Federal Reserve Act),'' kata The Fed dalam pernyataannya''Kebijakan itu diputuskan demi melindungi kepentingan pemerintah AS dan para pembayar pajak.''
Menteri Keuangan AS Henry Paulson menyatakan, pemerintah setuju dengan langkah ituPihaknya juga akan berusaha mengerem gejolak dan melindungi pembayar pajakMenurut The Wall Street Journal, sebagai bagian dari kesepakatan, Paulson meminta Chief Executive AIG Robert Willumstad diganti.
AIG diambang pailit setelah gejolak pasar uang lebih dari semingguSebelumnya, pasar bergejolak akibat bangkrutnya raksasa bank investasi Lehman Brothers dan penjualan Merrill Lynch ke Bank of America
Apa yang terjadi pada AIG juga hanya berselang sembilan hari setelah pemerintah AS menasionalisasi dua bank KPR terbesar di negara itu, yaitu Fannie Mae dan Freddie Mac, akibat ambruknya properti dan pasar realestat Amerika
Bisnis AIG melibatkan banyak institusi keuangan di dunia dan asuransi dengan aset senilai USD 88 miliar (sekitar Rp 827,2 triliun), termasuk kredit perumahan dan kredit korporasiKeputusan untuk menyelamatkan AIG berkebalikan dengan pernyataan pemerintah pekan laluSaat itu, Menkeu Paulson tegas menolak menggunakan dana pembayar pajak untuk menyelamatkan Lehman Brothers Holding Inc.
Penyelamatan AIG ternyata tak terlalu menolong pasarMeski kepanikan sempat reda, para investor dan pelaku pasar masih waswasIndeks Dow Jones Industrial Average turun hampir 250 poin.
Senin lalu, setelah kebangkrutan Lehman Brothers, indeks Dow Jones terpuruk 504 poin atau terbesar sejak tragedi September 2001Selasa, indeks Dow Jones sempat kembali naik 141 poin setelah The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga 2 persen.
Tetapi, kemudian indeks kembali terperosokDow Jones tersuruk 249.15 poin atau 2,25 persen ke level 10.809,87''Situasinya masih belum pasti,'' kata Jack AAblin, chief investment officer Harris Private BankDia menggarisbawahi bahwa AIG masih perlu membeberkan posisi investasinya, menjual aset, dan mendapat tambahan suntikan(AFP/AP/ina/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gonjang-ganjing Krisis Finansial Global
Redaktur : Tim Redaksi