Kekhawatiran atas nasib AIG terus meluas di AsiaKantor anak perusahaan itu di Singapura Rabu (17/9) kembali diserbu pemegang polis
BACA JUGA: Gonjang-ganjing Krisis Finansial Global
Jumlahnya lebih besar ketimbang sehari sebelumnyaMereka berniat mencairkan polis asuransi mereka
BACA JUGA: AIG Indonesia Yakin Tak Terimbas Induk di AS
Kekhawatiran para nasabah belum sepenuhnya sirna meski raksasa asuransi itu sudah disuntik USD 85 miliar (sekitar Rp 799 triliun).Pentja, salah satu pemegang polis dari Indonesia, mengaku sengaja terbang dari Jakarta ke Singapura
BACA JUGA: BI Longgarkan Giro Wajib Minimum
Dia mengaku tahu langkah pemerintah AS menyelamatkan AIG, namun bersikukuh mencairkan tiga polisnya yang belum jatuh tempo''Saya memilih menguangkan, dan tidak peduli meski kena penalti,'' katanya.Hal serupa dilakukan oleh warga Singapura, Karen Choo''Karena tak merasa yakin, saya pilih untuk mengambil dana dan menginvestasikannya di tempat lain,'' tuturnya Dia minta izin dari kantornya untuk antre dengan nasabah lain di kantor AIA di pusat bisnis SingapuraChoo mengaku memiliki dua polis senilai SGD 100 ribu atau USD 70 ribu (sekitar Rp 658 juta).
''Tidak ada yang menyangka, perusahaan sebesar AIG bisa seperti iniKami tetap ingin menarik polis Setidaknya, kami mendapat sebagian uang kami,'' ungkap Lim yang ikut antre kemarin.
AIA Singapura mengatakan punya dana dan cukup cadangan guna membayar kewajiban pada pemegang PolisSebab, dana yang mereka himpun tetap berada di Singapura dan terpisah dari AIGIni dikuatkan pernyataan bank sentral Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) bahwa AIA memiliki cukup aset untuk memenuhi kewajibannya
Di Hongkong, Gary Kwan, broker asuransi dari grup jasa keuangan Convoy, menyarankan kliennya mempertahankan polis asuransi mereka''Saya yakin pemerintah Hongkong akan melakukan segala cara untuk melindungi investor indvidual,'' katanya.
Tey Tze Ming, market strategist di Saxo Capital Markets Pte Ltd, meyakini, meski AIG bangkrut, unit lokalnya tetap bisa melanjutkan bisnis seperti biasaDia menilai langkah melikuidasi polis asuransi merupakan reaksi berlebihan.
AIG mengakar kuat di AsiaKarena itu, masalah yang dihadapi di kantor pusat membuat resah jutaan pemegang polis dan ribuan karyawannya di AsiaAIG didirkan warga Amerika keturunan Belanda di Shanghai, Tiongkok, pada 1919 atau 89 tahun lalu Hingga kini Asia masih menjadi pasar vitalnya
AIG memiliki 116 ribu karyawan di 130 negara, dan separo di antaranya di AsiaAIA merupakan pengendali operasi perusahaan asuransi itu di Asia Tenggara, Tiongkok, dan Australia.(AFP/aan/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stop, Perang Iklan Seluler !!!
Redaktur : Tim Redaksi