Dunia Hadapi Krisis Pangan, Dirjen Kemenkominfo: Kuncinya Sinergitas

Kamis, 11 Agustus 2022 – 08:40 WIB
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Kemenkominfo) Usman Kansong saat memberikan sambutan. Foto: dok Kementan

jpnn.com, BOGOR - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan sinergitas yang kuat menjadi unsur penting dalam upaya mempercepat proses diseminasi informasi melalui kanal yang dimiliki instansi pemerintah.

"Kata krisis mampu memicu keresahan masyarakat dan bisa memunculkan persepsi negatif terhadap kondisi bangsa ini," kata dia saat membahas dengan tema, 'Kesiapan Menghadapi Krisis Pangan'.

BACA JUGA: Kemenkominfo dan Siber Kreasi Beri Pemahaman Digital Menuju Smart City di Makassar

Instabilitas terjadi akibat krisis ekonomi yang terjadi di Srilanka, menurut dia menjadi contoh, bagaimana ada pihak mencoba mendengungkan krisis sama juga akan terjadi di Indonesia.

Dia mengatakan data pertumbuhan ekonomi nasional yang dirilis BPS menunjukkan sebaliknya. Pada kuartal ke-2  2022 mencapai 5,44 persen.

BACA JUGA: Begini Cara Kementan Wujudkan Banten Zero dari Wabah PMK

"Stok beras di posisi akhir Juni 2022, 9.71 juta ton, produksi juga melebihi target. Hal inilah yang harus disampaikan kepada masyarakat, agar publik tenang," imbuhnya.

Selain beras, menurut Usman, masih ada potensi sumber pangan utama lain yang bisa diberdayakan seperti jagung dan porang.

BACA JUGA: Mentan SYL Tegaskan Pertanian Indonesia Tetap Tumbuh dan Tangguh

Diketahui, dalam berbagai kesempatan Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk mewaspadai dan mengantisipasi krisis pangan dan energi.

Mengenai hal itu, Kementerian Pertanian menyiapkan sejumlah strategi agar kebutuhan pangan nasional tetap tercukupi.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan peningkatan kapasitas produksi pangan untuk komoditas pengendali inflasi seperti cabai dan bawang merah; serta untuk mengurangi impor seperti gula tebu, dan daging sapi. 

"Kementan juga mulai mengembangkan pangan substitusi impor seperti ubi kayu, sorgum, dan sagu untuk substitusi gandum, domba atau kambing dan itik  untuk  substitusi daging sapi," kata Kuntoro.

Melalui acara Forum  Tematik Bakohumas ini,  Kuntoro berharap  sinergitas dan peran aktif pihak-pihak yang menangani kehumasan dalam bentuk penyebarluasan informasi tentang pertanian Indonesia yang siap menghadapi segala kemungkinan.

"Kami gaungkan data yang valid dan langkah-langkah yang diambil pemerintah agar tidak berkutat pada ketakutan akan krisis pangan," tutup Usman. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL Ajak Petani Perbanyak Penggunaan Pupuk Organik, Ini Alasannya


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler