jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil dalam melewati berbagai tantangan krisis global.
Hal itu terlihat dari meningkatnya produksi pertanian selama tiga tahun terakhir.
BACA JUGA: Kementan Siapkan Strategi Jitu untuk Penuhi Kebutuhan Gula Nasional
Meski begitu, kata dia, kondisi tersebut bukan berarti aman mengingat covid dan perubahan cuaca masih terus berlangsung.
Ditambah adanya perang dua negara eropa antara Rusia dan Ukraina.
BACA JUGA: Begini Strategi Kementan Untuk Meningkatkan Produksi Gula Konsumsi
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Mentan SYL dalam rakor kebijakan penyerapan produk pangan dalam negeri dan peningkatan produk pangan nasional sera sosialisai regulasi terkait ekspor/impir kepada para pelaku usaha.
Menurut dia ancaman covid itu belum selesai dan membuat putaran ekonomi rendah.
BACA JUGA: KSP Moeldoko Dorong Kementan Kembangkan Pangan Lokal, Ini Alasannya
"Semua yang tadinya berjalan rutin dan normatif dalam dua tahun ini berubah. Tapi ingat, pertanian tetap tumbuh dan tangguh," ujar Mentan SYL, Rabu (3/8).
Dia mengatakan sektor pertanian sejauh ini membuktikan sebagai bantalannya ekonomi negara.
Produksi meningkat, ekspor melesat, dan kesejahteraan petani naik tinggi.
Karena itu, dia berharap, semua pihak mampu menyerap setiap produksi yang dihasilkan di dalam negeri.
"Kami jaga inflasi itu agar tidak naik lagi. Kalau naik, daya beli rakyat turun, putaran ekonomi juga menurun. Oleh karena itu, subsitusi impor kita buat sendiri, jangan impor terus yuk," katanya.
Mentan memastikan semua negara di dunia saat ini dalam kondisi yang tidak baik, karena inflasinya naik tinggi.
Dia mengatakan inflasi Amerika sudah 8,6 dan Turki 73,5.
Sementara Indonesia masih terjaga di angka 3,55.
"Tahun 2020 ekspor naik 15,79 persen, tahun 2021 naik 38,68 persen. Kenapa? karena komoditi Indonesia sangat laku di pasar dunia," katanya.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengapresiasi upaya kementan dalam meningkatkan berbagai produksi pertanian dalam negeri.
Karena itu, dia mengajak semua pihak untuk sama-sama membangun pertanian sebagai upaya bersama dalam menghadapi terjadinya krisis global.
Menurutnya, pertanian adalah sektor strategis yang menjadi bantalan ekonomi disaat pandemi.
"Kami mengajak masyarakat untuk bekerja sama karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami perlu bekerja sama dengan semua pihak untuk menguatkan pangan negara sendiri," ujarnya.
Musdhalifah menjelaskan, saat ini terdapat banyak persoalan yang telah mempengaruhi sektor pertanian Indonesia.
"Kami tahu bahwa negara eropa sampai 40 derajat. Kami juga tahu konflik Rusia-Ukraina, impor 27 juta ton gandum. Setelah konflik kami harus mencari sumber gandum lainnya," katanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen Kementan: 3 Isu Prioritas Pertanian Diapresasi Semua Anggota G20
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian