Jika hidup ditatap dengan optimistis, hari Senin tetap terasa manis.

Yuk, semangat di pekan yang baru!

BACA JUGA: Pria Australia Diancam Hukuman Penjara Lima Tahun karena Memiliki Terlalu Banyak Istri

Sejumlah informasi terkini pilihan dari penjuru dunia dalam 24 jam terakhir sudah kami rangkum dalam Dunia Hari Ini, edisi 13 Februari. Amerika Serikat lagi-lagi tembak obyek terbang

Dua pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada kantor berita Reuters jika militer negaranya sudah menembak satu lagi obyek yang tak teridentifikasi.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Vaksin Covid-19 Dosis Kelima di Australia hingga Karakter Anyar Marvel

Ini menjadi obyek ketiga yang terbang dalam tiga hari belakangan ini, sementara pekan lalu sebuah balon yang dicurigai alat mata-mata Tiongkok sudah ditembak jatuh.

Dua obyek sebelumnya ditembak oleh pesawat jet tempur milik Amerika Serikat di atas Kanada dan Alaska.

BACA JUGA: Dukun Amerika Tawarkan Jasa Ritual Pembersihan di Apartemennya, Oh Ternyata

Salah satu pemimpin senat, Chuck Schumer, mengatakan mereka yakin jika benda tersebut adalah balon, tapi ukurannya lebih kecil meski awalnya mereka tidak tahu.

"Sekarang mereka belajar lebih banyak. Dan militer dan intelijen terfokus pada pencarian dan pengumpulan informasi terlebih dahulu, kemudian menghasilkan analisis yang komprehensif."Banyak anak-anak terjebak reruntuhan gempa

Tim penyelamat menarik lebih banyak korban selamat dari puing-puing, termasuk bayi berusia tujuh bulan, enam hari setelah gempa mematikan tersebut.

Media milik pemerintah Turki juga melaporkan seorang gadis ditemukan hidup, yang menurut para penyelamat sebagai 'keajaiban'.

Peringatan tayangan di video ini menunjukkan darah:

Korban gempa di Turki dan Suriah telah mencapai 33 ribu orang.

Meski Suriah belum memperbaharui angkanya, diperkirakan jumlah korban terus meningkat.Sebuah berita baik dari Australia

Visa jenis perlindungan sementara, atau 'temporary protection visa' telah dihapuskan, sesuai janji Partai Buruh saat pemilu tahun baru.

Sejumlah pencari suaka menyambut berita ini dengan penuh haru, salah satunya adalah Zaki Haidari, asal Afghanistan, yang sudah menunggu keputusan ini sejak ia melarikan diri dari Taliban tahun 2012.

"Saya tidak percaya bahwa pengumuman ini datang dan saya dapat menyebut Australia sebagai rumah tetapku," kata Zaki.

Dengan perubahan ini artinya 19 ribu pengungsi, yang tiba dengan perahu sebelum Operasi Perbatasan Berdaulat pada tahun 2013, dan sudah lama hidup tanpa kepastian bisa mengajukan visa untuk tinggal selamanya di Australia.Unjuk rasa tenaga kesehatan di Spanyol

Ratusan ribu warga Spanyol membanjiri jalan-jalan kota Madrid untuk melakukan protes terhadap pengelolaan layanan perawatan kesehatan.

Pemerintah memperkirakan lebih dari 250.000 orang berunjuk rasa di Madrid dan ini menjadi unjuk rasa rutin yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.

"Mereka telah memotong gaji kami, bukannya menaikkannya," kata Lilian Ramis, yang bekerja di pusat kesehatan El Molar, Madrid kepada kantor berita Reuters.

"Kami kewalahan dengan pekerjaan dan tidak memiliki dukungan apa pun. Kami terancam punah".Kenapa makin banyak yang orang nonton dengan teks?

Dosen senior media digital RMIT University di Melbourne, Ben Byrne, adalah salah satu dari orang-orang yang mengaktifkan 'subtitle' atau teks saat menonton film atau video.

"Saya pikir ada perbedaan antara proses produksi, khususnya bagaimana cara suara direkam, dan khususnya [suara] campuran, dan perangkat yang kebanyakan dipakai orang untuk menonton atau mendengarkannya," ujarnya.

Menurut Ben, banyak perusahaan produksi, terutama pembuat film beranggaran besar, belum tentu membuat film dan acara-acara untuk perangkat yang paling kita sering gunakan, yakni ponsel.

"[Film] sering dibuat dengan fokus untuk ditayangkan di bioskop yang speaker-nya banyak," ujarnya.

Menurutnya ketika film-film itu ditayangkan lewat layanan 'streaming', kebanyakan orang-orang menontonnya di rumah, di ponsel atau laptop mereka, sehingga belum tentu kualitas suaranya sebagus di bioskop.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Gempa di Papua, Tewaskan Empat Pengunjung Restoran Terapung

Berita Terkait