Tak terasa kita sudah hampir tiba di pengujung pekan ini.

Berikut beberapa informasi pilihan kami yang telah kami rangkai dalam Dunia Hari Ini, edisi Jumat, 10 Februari, yang kita mulai dari ujung timur Indonesia.

BACA JUGA: Dapatkah Bali Process yang Diketuai Australia dan Indonesia Menyelesaikan Masalah Pengungsi Rohingya?

Gempa 5,1 SR guncang Papua

Badan Survei Geologi Amerika Serikat menyebutkan, gempa dengan kedalaman 22 kilometer itu berpusat di Jayapura.

“Warga benar-benar panik. Saya sedang berada di dalam mobil, dan saya merasa seperti roda mobil terangkat,” kata Tri Asih, warga Jayapura.

BACA JUGA: Indonesia dan Australia Janjikan Kesepakatan Pertahanan yang Baru, Meski Masih Ada Ketegangan AUKUS

Empat korban yang meninggal dunia berada di dalam restoran terapung tewas ketika gempa terjadi dan menyebabkan restoran tersebut ambruk ke laut.

"Jenazah keempat korban telah ditemukan," kata juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Abdul Muhari.

BACA JUGA: Masyarakat Ramai-Ramai Mengungsi karena Takut Ancaman KKB

"Korban terjebak di bawah reruntuhan kafe dan tertutup atap."Pencarian korban gempa Turki dan Suriah

Tiga hari setelah gempa melanda Turki dan Suriah, puluhan ribu orang yang kehilangan rumah berkerumun di sekitar api unggun dalam cuaca yang sangat dingin dan masih berharap mendapat makanan dan air.

Hingga laporan ini dibuat, lebih dari 20.000 orang telah dipastikan tewas.

Angka ini melampaui 17.000 orang yang tewas pada 1999 ketika gempa yang sama kuatnya melanda barat laut Turki, juga melebihi korban gempa 2011 di Fukushima, Jepang, yang memicu tsunami dan menewaskan lebih dari 18.400 orang.

Di Suriah, truk bantuan pertama PBB berhasil memasuki daerah yang dikuasai pemberontak sejak gempa tiba, menunjukkan betapa sulitnya distribusi bantuan di negara yang dilanda perang saudara.

Kepolisian Republik Indonesia mengirimkan tim kemanusiaan beranggotakan 26 orang akan dikirim ke Turki dan Suriah, yang terdiri dari dokter umum, spesialis ortopedi, anastesi, odontologi, ahli perawat, dokter spesialis forensik, ahli perawat, dan tim anjing pelacak.Presiden Ukraina minta masuk Uni Eropa

Volodymyr Zelenskyy mengatakan "Ukraina yang memenangkan" perangnya dengan Rusia harus menjadi anggota Uni Eropa, dengan alasan blok itu tidak akan lengkap tanpanya.

Permohonan itu disampaikan Presiden Zelenskyy di markas besar Uni Eropa di Brussel, setelah menyelesaikan dua hari kunjungan untuk mencari persenjataan baru demi menghalau invasi Rusia yang telah berjalan hampir setahun.

"Ukraina yang menang akan menjadi anggota Uni Eropa," ujarnya, sambil menyerukan semangat persamaan nasib yang dihadapi Ukraina dan Uni Eropa dalam menghadapi Rusia.

Ia mendesak pembicaraan keanggotaan Uni Eropa dimulai akhir tahun ini, untuk memotivasi tentara Ukraina.Rihanna siap tampil di Super Bowl

Ini akan menjadi penampilan publik pertama Rihanna sejak ajang Penghargaan Grammy 2018.

Pada konferensi pers hari ini Rihanna mengatakan kepada Nadeska Alexis dari Apple Music jika tidak khawatir dianggap 'bossy' selama latihan.

Rihanna sebelumnya pernah menolak tampil di Super Bowl, tapi ia merasa sekarang adalah waktu yang tepat.

"Ketika saya dihubungi untuk melakukannya lagi tahun ini, saya seperti, 'Hhmm, Yakin nih? Saya baru tiga bulan setelah melahirkan, jadi haruskah saya membuat keputusan besar seperti ini sekarang?' Bisa saja saya akan menyesali keputusan ini."

"Tapi menjadi seorang ibu, sesuatu bisa terjadi begitu saja, di mana kita merasa bisa menguasai dunia, bisa melakukan apa saja. Dan Super Bowl adalah salah satu panggung terbesar di dunia."Hari Valentine? Peluk sapi

Sapi dianggap hewan suci di India dan Departemen kesejahteraan hewan yang dikelola pemerintah India mengajak warganya untuk menandai Hari Valentine tahun ini bukan sebagai perayaan berbau romantis, tapi "Hari Memeluk Sapi" untuk mempromosikan nilai-nilai Hindu dengan lebih baik.

Banyak umat Hindu yang taat di India merasa Valentine sebagai hari raya kebarat-baratan dan bertentangan dengan nilai-nilai tradisional India.

Kelompok Hindu garis keras mengatakan Hari Valentine mempromosikan pergaulan bebas dan sudah bertahun-tahun mereka menggerebek toko-toko, membakar kartu dan hadiah, serta mengusir pasangan yang berpegangan tangan keluar dari restoran dan taman.

Pemerintah nasionalis Hindu yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi telah mendorong supremasi Hindu, dengan mengorbankan sekularisme di India, yang terkenal dengan keberagamannya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Dudung Beri Dukungan Morel untuk Pasukan TNI AD yang Dikirim Menangani KKB

Berita Terkait