Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman berita-berita utama dari berbagai penjuru dunia.

Edisi Senin, 25 Maret 2024, kami awali dari perkembangan terkini dari perang di Gaza.

BACA JUGA: Perempuan Indonesia Dituduh Menipu Warga Australia untuk Investasi Vila di Bali

Dua rumah sakit di Gaza diserang

Pasukan Israel mengepung dua rumah sakit di Gaza, Al-Amal dan Nasser, menembaki tim medis, serta terpaksa mengevakuasi para pasien dan pengungsi yang berlindung di rumah sakit, menurut Red Crescent di Palestina.

Militer Israel mengatakan rumah sakit di Jalur Gaza sering digunakan sebagai markas Hamas yang menyimpan pangkalan dan senjata, yang tentunya dibantah oleh pihak Hamas.

BACA JUGA: Terungkap, Israel Berencana Jadikan Gaza Utara Wilayah Yahudi

Red Crescent Palestina mengatakan salah satu stafnya tewas ketika tank Israel tiba-tiba masuk ke kawasan rumah sakit Al-Amal dan Nasser di selatan Khan Younis, di tengah penembakan, hingga akhirnya melakukan operasi buldorser besar-besaran.

"Semua tim kami berada dalam bahaya ekstrem saat ini dan tidak bisa bergerak sama sekali," demikian pernyataan Red Crescent Australia.

BACA JUGA: Akademisi UII Imbau Masyarakat Tidak Boikot Perusahaan yang Membantu Palestina 

Empat orang ditahan terkait konser mematikan

Minggu kemarin, Rusia mengibarkan bendera setengah tiang, sekaligus ditetapkan sebagai hari berkabung setelah 137 orang tewas dalam serangan di sebuah konser di Crocus City Mall, Jumat lalu.

Pengadilan distrik Basmanny Moskow telah mendakwa empat tersangka yang dianggap melakukan tindakan terorisme dalam konser tersebut, dengan nama-nama yang diumumkan dalam saluran Telegram: Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.

Sejumlah media di Rusia menyebutkan mereka adalah warga negara Tajikistan yang tinggal di Rusia, yang saat ini dalam tahanan sebelum disidang 22 Mei mendatang.

Tiga dari empat orang tersebut mengaku bersalah atas semua dakwaan dan para tersangka dan kemungkinan akan mendapat hukuman penjara seumur hidup.Tiga mayat pengungsi Rohingya di Aceh

Mayat tiga pengungsi Rohingya ditemukan di laut, ketika pihak berwenang mengakhiri pencarian korban selamat dari sebuah kapal yang terbalik dekat provinsi Aceh.

Lebih dari 70 orang Rohingya "diduga tewas atau hilang", yang jika dikonfirmasi akan menjadi korban jiwa terbesar dalam insiden serupa sepanjang tahun ini, menurut badan pengungsi PBB UNHCR.

Sebanyak 75 orang diselamatkan dari kapal, hari Kamis, membawa 44 pria, 22 perempuan dan sembilan anak-anak, setelah mereka terjebak di lambung kapal yang terbalik sepanjang malam.

Faisal Rahman, staf UNHCR di Aceh, mengatakan beberapa korban selamat membantu mengidentifikasi jenazah.

"Kami sudah melakukan verifikasi saat membawa salah satu pengungsi untuk mengidentifikasi dan memverifikasi jika mereka sama-sama di kapal," ujarnya.Unjuk rasa menuntut upaya perbaikan iklim

Ribuan orang melakukan protes dalam kondisi udara dingin dan beku di Ladakh, yang terletak antara India, Pakistan dan Tiongkok.

Mereka menuntut diambilnya tindakan segera untuk mengatasi iklim, serta kekuasaan otonomi yang lebih besar atas penggunaan lahan di Ladakh dari pemerintah India.

Para pengunjuk rasa melakukan "puasa iklim" sambil berdiam diri di luar dalam kondisi beku selama lebih dari dua minggu.

BACA ARTIKEL LAINNYA... PBB Akui Tak Berdaya Hentikan Konflik di Gaza

Berita Terkait