JPNN.com
Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae - JPNN.com

Sebelum kita memulai rangkuman informasi pilihan terkini dari berbagai negara, izinkan kami mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek untuk Anda yang merayakannya!

Semoga tahun ular ini akan membawa kebaikan bagi kita semua, ya.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas

Dunia Hari Ini edisi Rabu, 29 Januari 2025 kita mulai dari Korea Selatan.Pesawat terbakar, tiga orang terluka

Sebuah pesawat penumpang terbakar sebelum lepas landas di Korea Selatan.

BACA JUGA: Kenapa 26 Januari Jadi Tanggal Kontroversial di Australia?

Kejadian ini memaksa 169 penumpang pesawat, enam awak pesawat, dan satu teknisi dievakuasi menggunakan seluncuran.

Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan pesawat Airbus 321 tersebut sedang bersiap untuk berangkat ke Hong Kong ketika kabin belakangnya terbakar di Bandara Internasional Gimhae.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: COVID Kemungkinan Besar Berasal dari Laboratorium

Kebakaran berhasil dipadamkan sekitar 1 jam setelah petugas pemadam kebakaran dan mobil pemadam kebakaran bergegas ke lokasi kejadian.

Penyebab kebakarannya masih belum jelas.Setidaknya 15 orang tewas terinjak di festival India

Seorang dokter mengatakan kepada AFP setidaknya 15 orang tewas terinjak-injak selama festival Kumbh Mela di India pada hari Rabu (29/01).

"Setidaknya 15 orang telah meninggal saat ini. Yang lainnya sedang dirawat," kata seorang dokter di kota Prayagraj.

Petugas eksekutif khusus festival Akanksha Rana mengatakan kepada Press Institute of India "situasi seperti orang yang terinjak-injak" terjadi setelah pembatas festival jebol.

Festival Hindu tersebut diperkirakan menarik lebih dari 400 juta orang ke kota utara Prayagraj selama satu setengah bulan perayaan.Perusuh yang diampuni Trump tewas ditembak polisi

Matthew Huttle ditembak oleh deputi sheriff Jasper County setelah diduga melawan penangkapan.

Huttle adalah salah satu dari hampir 1.500 orang yang diampuni oleh Trump sebagai salah satu tindakan pertamanya saat kembali ke Gedung Putih.

Pria berusia 42 tahun itu membawa senjata api saat menghentikan lalu lintas, kata polisi negara bagian.

Polisi mengatakan deputi petugas mencoba menangkap pria dari Hobart, Indiana itu, saat terjadi pertengkaran "antara tersangka dan petugas, yang mengakibatkan petugas melepaskan senjatanya dan melukai tersangka hingga tewas."

Tidak ada rincian lain yang dirilis dan polisi tidak mengatakan apa yang memicu penghentian lalu lintas.Bebaskan penjahat perang, PM Italia diselidiki

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan dia dan beberapa menteri kabinetnya sedang diselidiki setelah diduga membebaskan perwira polisi Libya yang dicari karena kejahatan kemanusiaan.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Osama Elmasry Njeem menuntut penjelasan setelah Osama dibebaskan minggu lalu.

Ia diterbangkan pulang oleh pesawat negara Italia beberapa hari setelah ditahan di kota Turin di wilayah utara.

Dalam sebuah video di Facebook, Meloni mengatakan Menteri Kehakiman Carlo Nordio, Menteri Dalam Negeri Matteo Piantedosi, dan wakil menteri kabinet untuk urusan intelijen, Alfredo Mantovano, juga diselidiki dengan tuduhan membantu dan bersekongkol dalam kejahatan dan penyalahgunaan dana publik.

"Saya tidak akan membiarkan diri saya diintimidasi, yang mungkin menjadi alasan mengapa saya, katakanlah, tidak disukai oleh mereka yang tidak ingin Italia berubah dan menjadi lebih baik," katanya.Jepang janji memprioritaskan Australia

Kepala pertahanan Jepang mengatakan Australia akan menjadi yang pertama menerima kapal perang Mogami baru buatan Jepang, bahkan lebih dulu dari negaranya sendiri.

Hal ini akan dilakukan jika desain mutakhir tersebut dipilih untuk kontrak senilai A$10 miliar.

Jenderal Yoshihide Yoshida menguraikan bagaimana Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) akan "memprioritaskan" Australia jika Mogami dipilih untuk proyek fregat serbaguna besar (GPF).

Australia ingin segera mengganti armada kelas ANZAC yang sudah tua mulai tahun 2029 dengan Mogami buatan Jepang yang dibangun oleh Mitsubishi Heavy Industries, atau MEKO 200 buatan Jerman yang dibuat oleh ThyssenKrupp-Marine Systems.

"JMSDF telah menjelaskan jika prioritasnya adalah untuk menerjunkan versi Mogami versi terkini ini ke Australia, [itu] yang didahulukan," kata Jenderal Yoshida.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Indonesia yang Rumahnya Terbakar Menerima Pertolongan Komunitas Australia

Berita Terkait