Anda kembali membaca Dunia Hari Ini, edisi Selasa 26 Maret 2024.

Kami sudah merangkum sejumlah berita dari berbagai penjuru dunia yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

BACA JUGA: Tolak Pengungsi Etnis Rohingya, Warga Aceh Barat Gelar Demo

Diawali dari Inggris soal unjuk rasa para petani, serta Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata di Gaza.Petani di Inggris berdemo

Para petani di Inggris melakukan unjuk rasa di depan gedung parlemen dengan konvoi dari 50 traktor.

BACA JUGA: Demo di PTTUN Memanas, Massa Minta Hakim Tak Masuk Angin Menyidangkan Sengketa di Murutara

Mereka melakukan protes atas perjanjian perdagangan pasca-Brexit dan apa yang mereka sebut sebagai impor pangan di bawah standar.

Para petani menuntut pemerintah Inggris menerapkan label pangan yang lebih akurat dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan ketahanan pangan negara.

BACA JUGA: IKPRI & INKUD Jalin Kerja Sama untuk Kesejahteraan Rakyat

"Berkali-kali mereka mengecewakan kami,” kata Liz Webster, pendiri Save British Farming, kepada BBC.

"Mereka berjanji untuk menjunjung standar tinggi kami dan berjanji tidak membiarkan Inggris menjadi tempat dumping [produk luar]... tapi  yang mereka lakukan malah menjadikan kita sebagai tempat dumping."Tuntutan gencatan senjata di Gaza

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok Hamas, termasuk pembebasan segera semua sandera tanpa syarat.

Sebanyak 14 anggota dewan memberikan suara untuk resolusi tersebut, yang diusulkan oleh 10 anggota.

Namun di tengah meningkatnya tekanan global untuk gencatan senjata yang sudah menewaskan lebih dari 32.000 warga Palestina, Amerika Serikat abstain dalam pemungutan suara.

"Pertumpahan darah ini sudah berlangsung terlalu lama. Merupakan kewajiban kita untuk mengakhiri pertumpahan darah ini, sebelum terlambat," kata Amar Bendjama, utusan Aljazair di PBB.Ada 'ledakan sangat keras' di penerbangan Qantas

Penumpang Qantas yang terbang dari Melbourne ke Perth sempat mengalami ketakutan ketika pilot terpaksa mematikan salah satu mesin pesawat secara manual.

Penerbangan QF781 sedang dalam perjalanan ke Perth ketika pesawat Airbus A330-200 tersebut mulai mengalami masalah saat mulai menurunkan ketinggian pada Senin malam.

Salah satu penumpang di dalam pesawat, Darrell Weekes, mengatakan ada "ledakan sangat keras" dan guncangan dari sisi kiri pesawat.

"Tiba-tiba, awak kabin berlarian dan membuka tirai serta melakukan persiapan untuk mendarat ...," katanya kepada ABC Radio Sydney.Selandia Baru menuduh peretasan dari Tiongkok

Peretas yang disponsori pemerintah Tiongkok menargetkan parlemen Selandia Baru pada tahun 2021, kata menteri keamanan Selandia Baru hari ini.

Tuduhan Selandia Baru muncul sehari setelah Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan serangkaian tuntutan pidana dan sanksi terhadap tujuh peretas, semuanya diyakini tinggal di Tiongkok.

Mereka menargetkan pejabat Amerika Serikat, para jurnalis, sejumlah perusahaan, aktivis pro-demokrasi, serta pemilu Amerika Serikat.

"Operasi spionase melalui dunia maya untuk mengganggu lembaga dan proses demokrasi di mana pun tidak dapat diterima," kata Judith Collins, menteri yang bertanggung jawab atas keamanan komunikasi pemerintahan Selandia Baru.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Israel Menyerang Lagi Dua Rumah Sakit di Gaza

Berita Terkait