Selamat hari Jumat!
Dunia Hari Ini edisi 29 September 2023 kembali menyajikan rangkuman kejadian dunia selama 24 jam terakhir.
BACA JUGA: Peringkat Universitas Australia di Dunia Pada Tahun 2024 Menurun
Mari memulainya dari Belanda.Tiga orang tewas akibat penembakan di Belanda
Tiga orang tewas setelah seorang pria bersenjata berusia 32 tahun melakukan penembakan di rumah dan Pusat Medis Universitas Erasmus di Rotterdam, Belanda.
BACA JUGA: Buka Pasar Sayur Gratis, Video Pernikahan Warga Surabaya Ditonton 7 Juta Kali
Motif serangan masih belum jelas, namun pria yang mengenakan rompi antipeluru dan perlengkapan tempur itu membunuh seorang perempuan berusia 39 tahun dan meninggalkan putrinya yang berusia 14 tahun dalam kondisi kritis, sebelum meninggal dunia.
Setelah menyerang rumah kedua korban, pria bersenjata tersebut menuju Erasmus Medical Center, tempatnya menjadi mahasiswa, dan menembak mati seorang guru berusia 46 tahun sebelum menyalakan api.
BACA JUGA: Giliran Kota Brisbane Mengalami Kualitas Udara Buruk Akibat Asap
Insiden tersebut memicu kepanikan staf dan siswa yang melarikan diri dari tempat kejadian.
Polisi Belanda kemudian menyerbu rumah sakit tersebut lalu menangkap pria tersebut di helipad, atau landasan helikopter di sana.Aktor Albus Dumbledore meninggal dunia
Aktor Inggris-Irlandia Sir Michael Gambon, yang paling dikenal karena memerankan Albus Dumbledore dalam franchise film Harry Potter, meninggal dunia pada usia 82 tahun.
Pihak keluarga melalui humas mengatakan Sir Michael meninggal akibat pneumonia.
"Kami sangat terpukul mengumumkan kepergian Sir Michael Gambon. Suami dan ayah tercinta kami, Michael meninggal dengan tenang di rumah sakit bersama istrinya Anne dan putranya Fergus di samping tempat tidurnya," bunyi pernyataan keluarganya.
Michael yang sudah menjadi aktor selama lebih dari 50 tahun mengambil alih peran Dumbledore dalam seri ketiga dari delapan film Potter untuk menggantikan mendiang Richard Harris pada tahun 2004.
Ia sering mengecilkan pujian atas kemampuan aktingnya dan mengatakan dirinya hanya bermain-main "dengan janggut lebat dan jubah panjang".Terperangkap dalam truk makanan, berhasil diselamatkan
Enam migran perempuan yang terperangkap dalam truk makanan berpendingin telah diselamatkan oleh polisi Prancis setelah salah satu dari mereka menelepon wartawan BBC.
Empat warga Vietnam dan dua warga Irak tersebut bersembunyi selama berjam-jam di dalam truk yang memuat sekotak pisang di Prancis utara, dengan keyakinan kendaraan tersebut sedang dalam perjalanan ke Inggris atau Irlandia.
Ketika mereka menyadari bahwa truk itu melaju ke arah yang salah, mereka mulai panik dalam ruang gelap yang dingin dan sempit.
Salah satu dari mereka berhasil menghubungi seorang pria, yang kemudian menghubungi seorang reporter BBC Vietnam di London dan membantu para perempuan tersebut mengabari polisi Prancis pada hari Rabu.
Jaksa Prancis Laetitia Francart memastikan pengemudi truk yang menuju Italia tidak bersalah.Trump tidak akan memindahkan kasusnya di Georgia ke pengadilan federal
Donald Trump tidak akan membawa kasus pidana, dengan tuduhan dirinya berusaha untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilihan presiden tahun 2020 di Georgia, dari pengadilan negara bagian ke pengadilan federal.
Karenanya, ia akan lebih mudah diadili.
Trump, kandidat terdepan dalam pencalonan presiden Partai Republik tahun 2024 dan 18 orang lainnya didakwa menekan pejabat pemilu Georgia untuk tidak mengakui kekalahannya dari Presiden Demokrat Joe Biden pada tahun 2020.
Trump dan para terdakwa lainnya membantah melakukan kesalahan dan mengaku tidak bersalah.Tesla digugat karena 'menoleransi pelecehan rasial'
Perusahaan Tesla milik Elon Musk digugat oleh Komisi Equal Employment Opportunity Amerika karena "menoleransi pelecehan rasial terhadap karyawan kulit hitamnya" sejak tahun 2015 hingga saat ini.
Gugatan tersebut memuat beberapa tuduhan bahwa para pekerja pabriknya di California mengalami pelecehan rasial, stereotip, dan fitnah, termasuk serangkaian penghinaan rasial.
"Penghinaan dilakukan secara santai dan terbuka di kawasan dengan lalu lintas tinggi dan di pusat pekerja," bunyi pernyataan mereka.
Laporan tersebut juga mencatat keberadaan grafiti di sekitar pabrik yang bertuliskan pelecehan rasial, "termasuk berbagai kata N, swastika, ancaman, di meja dan peralatan lainnya".
Awal tahun ini, Tesla setuju untuk membayar seorang pekerja beberapa juta dolar setelah pengadilan federal memutuskan mereka gagal mencegah terjadinya pelecehan rasial di pabrik California.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Peselancar Australia yang Sempat Kritis di Bali Dipulangkan