Earth Hour 2009, Hari Mati Lampu

Kamis, 11 Desember 2008 – 17:09 WIB
JAKARTA-Sebanyak 74 kota di 62 negara berkomitmen mematikan lampu pada kampanye Earth Hour 2009 yang diselenggarakan oleh WWF di hari  Sabtu, 28 Maret 2009 pukul 20.30 waktu setempatKampanye ini diharapkan dapat menjangkau lebih dari 1 milyar orang di 1.000 kota di seluruh dunia

BACA JUGA: Menlu Hasan Mengaku Kehilangan

Masyarakat, termasuk pelaku bisnis serta pemerintah, diminta mematikan lampu selama 1 jam sebagai dukungan bagi aksi penanggulangan perubahan iklim.

Earth Hour bertujuan untuk menunjukkan solidaritas global yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta pernyataan tanggung jawab dunia yang menjadi “pemanasan” bagi pertemuan para pemimpin dunia di Kopenhagen pada Desember 2009 untuk mencapai kesepakatan baru tentang iklim.dunia.Direktur Eksekutif Earth Hour Global, Andy Ridley mengatakan, “Beberapa kejadian akhir-akhir ini telah menunjukkan kepada kita bahwa dunia bisa bersatu ketika krisis
Krisis ekonomi global misalnya, ketika itu menjadi suatu isu penting multilateral, negara-negara adikuasa dapat mengambil keputusan bersama,’’ujarnya.

“Ketika nanti para pemimpin dunia bertemu di Kopenhagen pada Desember 2009 untuk negosiasi kesepakatan global baru mengenai perubahan iklim, mereka harus menyadari bahwa semua mata di dunia mengawasi mereka,” ujar Mubariq Ahmad, Direktur Eksekutif WWF-Indonesia.
 Inisiatif mematikan lampu ini berawal sebagai aksi penyadartahuan publik di Sydney, Australia, pada tahun 2007, yang kemudian  berkembang pesat dalam kurun waktu dua tahun terakhir

BACA JUGA: Mantan Menlu Ali Alatas Wafat

Kini 74 kota siap memadamkan lampu di tahun 2009
Kota-kota yang telah berkomitmen antara lain: Moskow, Los Angeles, Las Vegas, London, Hong Kong, Sydney, Roma, Manila, Oslo, Cape Town, Warsawa, Lisabon, Singapura, Istanbul, Mexico CIty, Toronto, Dubai, dan Kopenhagen.

“Melalui Earth Hour inilah masyarakat dunia, termasuk masyarakat Indonesia, akan memiliki kesempatan untuk menyampaikan pesan tegas bahwa mereka mengawasi perkembangan yang terjadi dan mengharapkan tindakan nyata,” lanjut Mubariq

BACA JUGA: Bukti Korupsi di KBRI Tiongkok Makin Kuat

(wid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KSAL Minta Tekan Pelanggaran Prajurit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler