Edan, Dua Remaja Ini sudah Curi Kendaraan Bermotor 96 Kali

Rabu, 27 September 2017 – 16:22 WIB
Dua tersangka curanmor jaringan Lampung Timur yang ditangkap gabungan Tekab 308 Polresta Bandarlampung dan Polsekta Kedaton. FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG

jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Muhammad Saiful alias Klaweng (21) dan Ari Setiawan (18), warga Negarabatin, Lampung Timur, diciduk gabungan Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandarlampung dan Polsekta Kedaton, Jumat (22/9).

Pasalnya, kedua remaja tersebut terlibat aksi pencurian kendaraan bermotor sekitar 96 kali di wilayah Bandarlampung.

BACA JUGA: Andika Dihajar Massa, Begini Pengakuannya

Dalam penangkapan di sebuah kosan di wilayah Kedaton itu, polisi menembak kaki keduanya.

Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Harto Agung Cahyono mengatakan, Saiful dan Ari ditangkap usai menggasak motor Honda BeAt milik Efriana yang sedang diparkir dikosannya di Kampungbaru, Rajabasa. Saiful berperan sebagai pemetik dan Ari menjadi joki.

BACA JUGA: Bisikan Gaib Bujuk Siswi SMP Curi Motor di Parkiran Pasar

”Aksi kedua tersangka terekam CCTV. Lantas anggota melakukan penyelidikan dan penangkapan,” kata Harto dalam ekspose di Mapolresta Bandarlampung, Selasa (26/9).

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti empat unit sepeda motor matic, dua set kunci letter T beserta delapan anak kunci.

BACA JUGA: Misteri ABG Berjilbab Pencuri Motor Terungkap, Ini Ceritanya

Harto yang didampingi Kapolsekta Kedaton Kompol Bismark menuturkan, dari hasil pemeriksaan, Saiful dan Ari sudah 96 kali beraksi di Bandarlampung. Saat ini pihaknya masih memburu dua tersangka lain, yakni A dan L.

”Saiful dan Ari ini masuk komplotan curanmor jaringan Lampung Timur. Mereka spesialis menggunakan kunci letter T. Saat beraksi, masing-masing berdua," urainya.

Lebih lanjut Harto menuturkan, aksi para pencuri motor ini sempat viral di media sosial. Mereka menggasak motor di halaman parkir minimarket dan kosan.

Bahkan, ada salah seorang tersangka yang saat beraksi menggunakan jaket almamater sebuah perguruan tinggi.

Sementara, Saiful mengaku kerap beraksi di Bandarlampung. Motor hasil curian kemudian dibawa ke Lampung Timur dan dijual dengan harga Rp3 juta-Rp4 juta per unit.

”Saya biasanya dapat bagian Rp1 juta setiap motor. Uangnya saya pakai untuk makan dan beli baju,” sebut Saiful.

Pemuda ini mengaku beberapa kali beraksi di pulau Jawa. Bahkan, pada 2016 silam, ia pernah ditangkap di Karawang, Jawa Barat. Namun ia mengaku lupa berapa dirinya ditahan. (pip/c1/ais)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gemblung, Pelaku Curanmor Pakai Seragam SMP dan Berjilbab


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
curanmor  

Terpopuler