jpnn.com - JAKARTA - Dua petani asal Pekanbaru, Riau dan Bukittinggi, Sumatera Barat, yang diduga hendak berangkat ke Suriah bergabung dengan ISIS berhasil diamankan otoritas Singapura dan dikembalikan ke Indonesia.
Sejak diserahkan ke Indonesia, Polri langsung mendalami keterlibatan keduanya dengan militan negara islam itu.
BACA JUGA: Polri Buka Peluang Usut Kasus Lain di Pelindo
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, dugaan sementara keduanya hendak bergabung karena terpengaruh oleh rekannya bernama Muhammad Abdullah Asiyah melalui media sosial.
Menurut Anton, keduanya terpengaruh dengan bujuk rayu dan janji surga.
BACA JUGA: Bantah Merusak Rekonsiliasi, Kubu Agung Sodorkan Tawaran buat Ical
"Mereka dipengaruhi bagaimana tata cara agar bisa masuk surga dan bagaimana tata cara membela kebenaran dengan cara berjihad," kata Anton di Mabes Polri, Selasa (10/11). Selain itu, Anton menambahkan ada pula dugaan motif ekonomi.
"Karena diiringi gaji dan fasilitas yang memadai," ungkapnya.
BACA JUGA: Soal Surat Edaran Kapolri, Jokowi Harus Belajar Dari Sejarah Soeharto
Sebelumnya pernah diberitakan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, sedikitnya 185 orang WNI terdata secara by name by address yang bergabung dengan ISIS di Suriah.
Dari 185 orang itu, 33 orang diantaranya meninggal, 11 orang kembali ke Indonesia, dan 39 orang ditangkap, sedangkan selebihnya masih di Suriah. Sementara WNI yang tidak terdeteksi atau tidak terdata antara 600-700 orang.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mertua SBY Dianggap Pantas Jadi Pahlawan Nasional
Redaktur : Tim Redaksi