jpnn.com - jpnn.com -Nasib menyedihkan menimpa An (37), seorang ibu tiga anak di Sorong Barat, Papua Barat. Lengan kanan, pipi dan kepalanya luka sobek. Wajah dan sekujur tubuhnya memar.
Minggu (5/2) kemarin, An menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suaminya RM (39). An dianiaya dengan senjata tajam dan seutas tali.
BACA JUGA: Kemeja Ahok Tembus Sampai Sorong, 1 Jam Laku 15 Pasang
Merasa terancam dengan ulah RM, An terpaksa melaporkan sang suami ke pihak kepolisian Sorong Barat. Bukan berarti ia tak mencintai suami yang telah memberikannya tiga orang anak. An hanya ingin RM jera dan merubah sikap ringan tangannya.
“Memang dia (RM.red) kalau mabuk pasti pukul bicara kasar, karena ini sudah keterlaluan, saya lapor ke polisi,”kata An dengan mata berkaca-kaca, pada Radar Sorong, Selasa (7/2) di Kantor Polsek Sorong Barat.
BACA JUGA: 3 TKA Tiongkok Kena Ledakan di Sorong
An menceritakan, kekerasan brutal yang membuatnya nekat melaporkan RM terjadi pada Minggu (5/2) pukul 01.00 WIT. Saat itu RM pulang diduga dalam kondisi terpengaruh minuman keras (miras). Melihat RM sempoyongan dan mulai bergumam tak jelas, An memilih untuk menghindar. Dia tahu betul, jika terpengaruh miras, RM akan mudah marah bahkan main tangan pada An dan anak-anak.
Setelah beberapa menit, An mulai mendekati RM. Dia pun mencoba berkomunikasi dengan RM. Dengan lembut, An menanyakan hasil pekerjaan RM selama seharian. Tak disangka, pertanyaan itu membuat RM naik pitam.
BACA JUGA: Spiderman Curi Proyektor dan Enam Gitar
Tanpa menunggu aba-aba, RM langsung melontarkan kalimat kasar pada An. Dengan ringan dia mulai melayangkan tinju ke wajah istri yang telah bersamanya selama sembilan tahun. Tak puas menonjok wajah An, RM kembali menjambak An kemudian membenturkan kepala An ke tembok. “Saya jatuh, langsung dia injak saya,”kata An terisak.
Penderitaan An belum berakhir, RM kemudian ke dapur dan mengambil sebilah pisau. Dengan brutal RM hendak mengarahkan pisau ke tubuh An. Beruntung An masih memiliki cukup kekuatan, dia berhasil menangkis pisau yang menyasar ke tubuhnya.
Tak hanya pisau, RM juga mengambil seutas tali tambang, tali kemudian dililitkan ke leher An. “Saya tahan pisau jadi tangan, pipi, sama kepala saya yang kena. Tali juga bisa saya lawan, jadi cuma goresan saja di leher saya,”kata An.
Yang membuat An miris, ketiga anaknya yang berusia delapan tahun, empat tahun, dan dua tahun menyaksikan langsung saat RM menganiaya An tanpa ampun. Tangisan dan teriakan An yang melengking membuat ketiga anaknya terbangun. Hati An kian remuk saat melihat wajah ketakutan dari ketiga anaknya.
“Anak saya lihat waktu suami pukul sampai tikam saya. Anak yang paling besar teriak bilang bapak jangan, tapi bapaknya malah marah dia, jadi anak-anak ikut menangis lihat saya,”kenang An.
Hingga beberapa saat kemudian An diselamatkan oleh kehadiran tetangganya. Mereka mengetuk pintu karena mendengar teriakan An. Melihat kehadiran tetangga, RM kemudian menghentikan aksi brutalnya. Dengan sekuat tenaga An berlari dan keluar melalui jendela kamar.
“Saya lompat dari jendela, terus saya ke saudara ipar untuk pinjam baju. Karena baju saya disobek sama suami saya. Baru saya minta antar ke kantor polisi,”tutur An.
Dengan wajah babak belur bercampur darah segar yang mengalir dari luka sayatan di pipi. An bersama keluarga melaporkan RM ke Polsek Sorong Barat. Pukul 04.00 WIT anggota piket Polsek mendatangi lokasi kemudian mengamankan RM.
“Saya cuma mau kasih dia (RM,red) pelajaran, supaya dia sadar. Selama ini dia sering ancam saya untuk tidak melapor. Tapi ini sudah keterlaluan, ini yang paling parah,”kata An terisak.
Meski marah dan kecewa, An masih menyayangi RM. Sejak RM masuk di dalam sel tahanan, An rajin menjenguk RM. Tak lupa ia juga membawakan makan siang kesukaan RM.
“Biar bagaimana dia suami saya, bapaknya anak-anak. Dia baik kalau tidak mabuk, dia main tangan kalau lagi mabuk saja. Jadi saya harap polisi sama pemerintah boleh berantas minuman keras ini, kasihan kami perempuan yang jadi korban,”kata An. (ayu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis! Ibu dan Anak Usia 3 Tahun Dilalap Si Jago Merah
Redaktur & Reporter : Adek