jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo membantah pidato sang Ketua Umum Prabowo Subianto mengutip dari novel. Dia menegaskan Prabowo mengutip ahli sejarah.
"Ada ahli sejarah yang bicara tentang dilihat dari padatnya penduduk. Jadi itu semangat dan kekhawatiran itu jadi kekhawatiran kita semua, bukan pesimistis," kata Edhy di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3).
BACA JUGA: Sebut Indonesia Bubar 2030, Prabowo Hanya Mengutip Asing
Menurut dia, Prabowo menyampaikan realita dan fakta yang harus disikapi bersama. "Itu koreksi buat kita semua. Saya pikir tidak ada niat apa pun," tegas Edhy.
Sekali lagi, Edhy membantah Prabowo hanya mengutip novel. Dia mengatakan Prabowo membaca sejarah.
BACA JUGA: Sebut RI Bubar pada 2030, Prabowo Dicap Bukan Negarawan
"Beliau tahu baca buku, jadi tidak mungkin beliau menulis itu hanya karena fiksi itu," ungkapnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan Prabowo bukan atas nama, keputusan, atau analisis pribadi. Namun, ujar Edhy, itu merupakan hasil kajian dari para ahli dunia dan sejarah.
BACA JUGA: Pidato Prabowo Indonesia Bubar 2030, Demokrat Sebaliknya
"Menurut saya yang kemudian beliau sampaikan dalam internal kami, dalam rangka mengkoreksi kami semua, siapa pun bahkan yang disebut elite termasuk DPR termasuk kami? karena kami hadir di situ," katanya.
Jadi, lanjut Edhy, niat Prabowo untuk berbicara realita. Tidak ada niatan untuk menebar pesimistis.
"Tidak, ini justru optimisme bagi yang berpikir positif," tegasnya. "Kami pikir beliau ingin negara ini lebih maju, berdaulat, lebih berkembang lebih hebat," tambah Edhy. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat, Tak Satu pun Kader Gerindra Mau Prabowo Jadi Cawapres
Redaktur & Reporter : Boy