Edi Suranta Dibunuh Secara Sadis, Luka di Leher Banyak Mengeluarkan Darah

Minggu, 22 Desember 2019 – 06:00 WIB
Sejumlah petugas kepolisian (kanan) melakukan olah TKP di lokasi pembunuhan. Pairi, 33, pelaku pembunuhan (inset) telah ditangkap. foto: sumeks.co

jpnn.com, MUSI BANYUASIN - Edi Suranta, 60, RT 1, Dusun 1, Desa Madya Mulya, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, tewas setelah lehernya ditebas Pairi, 33, anaknya sendiri, Sabtu (21/12) sekitar pukul 02.00 WIB.

Kapolsek Lalan Iptu Junardi saat dikonfirmasi membernarkan adanya kejadian tersebut. Ia menuturkan peristiwa bermula saat Sairoh, 52, istri korban mendengar adanya keributan di dalam rumah antara korban dan pelaku.

BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Mahasiswi Unib Akhirnya Meninggal Dunia

Karena takut, Sairoh kemudian lari ke rumah anaknya Unsri memberitahukan hal tersebut.

Unsri kemudian mendatangi adiknya Ariansyah, mereka kemudian bersama Aryadi sekitar pukul 03.00 WIB mendatangi rumah korban dan melihat korban sudah terlentang di atas kasur dengan posisi kepala dialasi bantal dan kedua tangan bersedekap di dada.

BACA JUGA: Tok, Lisam dan Lienawati Divonis Bebas

Kemudian leher koban yang luka banyak mengeluarkan darah. Ariansyah kemudian mengecek hidung korban dan sudah tidak bernapas lagi sedangkan Pairi sudah tidak di rumah.

“Kami mendapat laporan dari pihak keluarga langsung turun ke lokasi kejadian, kami lakukan olah TKP dan visum mayat,” ujar Junardi.

BACA JUGA: Kompak Berbuat Terlarang, Dua Sejoli Ditangkap Saat Sembunyi di Hotel Melati

Sekitar pukul 09.00 WIB petugas mendapat informasi keberadaan tersangka Pairi yang merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara tersebut tengah bersembunyi di rumah Unsri, kakak perempuannya.

“Dia bersembunyi di kamar dan dikunci dari dalam, setelah kami lakukan upaya persuasif akhirnya pelaku diamankan berikut barang bukti,” tukasnya.

Junardi mengaku pihaknya masih berupaya menggali informasi lebih dalam baik dari pelaku maupun pihak keluarga. Namun dari interogasi awal, pelaku mengatakan pembunuhan itu terjadi lantaran korban kerap memarahi ibunya dan dirinya.

“Jadi malam kejadian dia kesal, istri korban melihat tetapi takut dan lari ke rumah anaknya,” tandasnya.

Junardi mengatakan sejauh ini tersangka cukup normal dan bisa menjawab semua pertanyaan petugas.

“Tingkah lakunya juga baik gak menandakan ada gangguan jiwa, memang dulu 2 tahun lalu pernah masuk RS Jiwa tetapi sudah keluar karena dinyatakan tidak gila. Meski demikian, kami tetap akan membawa yang bersangkutan dulu ke RS Jiwa untuk diobservasi guna memastikan kejiwaannya,” katanya.

Kades Madya Mulya, Suwardi mengaku sangat kaget atas kejadian tersebut. “Sejauh ini kami tidak pernah mendengar keluarga tersebut ada masalah atau ribut-ribut, Pak Edi juga gak ada masalah,” katanya.

Terkait pelaku, Suwardi mengakui yang bersangkutan pernah masuk rumah sakit jiwa. “Suka ganggu anak orang dan lain-lainnya,” pungkasnya. (kur)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler