jpnn.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi akan memberikan uang Rp 100 miliar kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Uang tersebut merupakan anggaran untuk membantu revitalisasi Lapangan Merdeka.
BACA JUGA: Begini Reaksi Bobby Nasution Saat Menemukan Obat Kedaluwarsa di Sekolah
Bobby Nasution sangat mengapresiasi bantuan anggaran yang diberikan oleh mantan Pangkostrad itu.
Menurut Bobby, bantuan yang tersebut merupakan bentuk dukungan dari Edy Rahmayadi agar proses revitalisasi Lapangan Merdeka sebagai cagar budaya bisa terwujud dengan cepat.
"Saya pribadi sebagai Wali Kota dan mewakili warga Medan mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubsu Bapak Edy Rahmayadi. Beliau membantu dan mendukung revitalisasi Lapangan Merdeka. Akan berikan bantuan dana juga sebesar Rp 100 miliar. Beliau juga saya pandang ikut andil dalam mengatasi dari sisi sosial," ujar Bobby, Jumat (18/2).
BACA JUGA: Bobby Nasution Datangi Edy Rahmayadi ke Kantornya, Bahas Apa?
Menantu Presiden Joko Widodo itu mengatakan saat ini Pemko Medan sedang menyiapkan tempat untuk relokasi para pedagang.
Dia dan Edy Rahmayadi tidak ingin revitalisasi Lapangan Merdeka ini merugikan masyarakat yang selama ini mencari rezeki di kawasan tersebut.
BACA JUGA: Pejabat Kemendikbudristek Curhat di Medsos, Bikin Merinding, Guru Honorer Gempar
“Kami tidak ingin ada masyarakat yang dirugikan dalam kegiatan ini. Ini harus melakukan pendekatan dan membicarakan kepada mereka untuk direlokasikan ke tempat yang lain, sehingga tidak terjadi keributan," kata Bobby Nasution.
Diketahui, sejak tahun lalu orang nomor satu di Pemko Medan itu telah mencanangkan revitalisasi total Lapangan Merdeka dan kawasan heritage di sekitarnya.
Anggaran pun sudah disediakan. Saat ini Bobby Nasution terus berupaya agar revitalisasi lapangan bersejarah yang pada zaman Belanda dulu bernama de Esplanade itu tak berdampak secara sosial dan ekonomi warga.
Bobby menilai revitalisasi Lapangan Merdeka dan kawasan heritage di Kota Medan adalah keniscayaan.
Dia ingin Kota Medan punya daya tarik secara landmark, sebab Medan tak punya wisata alam.
Namun, ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini, ungkapnya, memiliki banyak bangunan tua dan bernilai sejarah tinggi sehingga menjadi potensi dan daya tarik bagi para wisatawan.
"Untuk itu lah seluruh bangunan bersejarah di Kota Medan harus dilestarikan dengan melakukan revitalisasi agar dapat menjadi tempat wisata perkotaan menarik bagi para wisatawan," pungkas alumni Magister IPB tersebut. (mcr22/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Finta Rahyuni