jpnn.com - MEDAN - Sebanyak 891 guru SMA dan SMK negeri di Provinsi Sumatera Utara menerima surat keputusan pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). SK PPPK itu diserahkan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Kota Medan, Jumat (21/7).
Di antara guru yang diangkat menjadi PPPK ialah Riris Susianti Saragih.
BACA JUGA: PNS dan PPPK Terima SK, Paulus Waterpauw: Semoga Lebih Amanah Menjalankan Tugas
Dia sudah selama 23 tahun menjadi guru honorer.
Riris pun bersyukur bisa diangkat menjadi PPPK.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Tunda Pengumuman Hasil Seleksi PPG 2023 Dalam Jabatan, Guru Honorer Kecewa
"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan. Saya sudah 23 tahun mengabdi," katanya.
Dia mengatakan akan mengajarkan anak-anak didiknya untuk menjadi anak yang berbakti dan berbudi.
BACA JUGA: Agustus Bulan Mendebarkan bagi Jutaan Honorer, PPPK Part Time atau Asli? Jangan PHP Lagi
"Saya akan terus mengajarkan anak-anak didik saya untuk menjadi anak yang percaya diri, berbakti, dan berbudi," ungkap Riris.
Sementara, Edy Rahmayadi Edy pun berpesan bahwa para guru dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi supaya bisa menyelenggarakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan kebutuhan siswa.
Mantan Panglima Kostrad itu berharap ratusan guru yang menerima SK PPPK ini mampu mengabdikan diri dengan baik.
"Sehingga dapat menciptakan SDM (sumber daya manusia) berkualitas," katanya
Edy menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumut berupaya meningkatkan kesejahteraan guru. Hal itu dilakukan supaya para guru bisa menjalankan tugas mengajar secara optimal.
Adapun upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru, antara lain, dilakukan dengan membantu mereka mengikuti perekrutan pegawai pemerintah.
"Saat ini kemampuan Pemprov Sumut menampung guru dengan menaikkan status dari honor ke PPPK hanya dua ribu orang," ungkap Edy Rahmayadi.
Selain itu, Edy juga menambahkan bahwa Pemprov Sumut terus berupaya memenuhi kebutuhan guru, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA dan SMK.
"Jumlah guru yang ideal di Sumut dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK 24.000 ribu guru. Saya usahakan, tergantung dengan keuangan kita," pungkas Edy Rahmayadi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi