Efisiensi Irigasi Pompa Tingkatkan Produktivitas Petani

Selasa, 25 Oktober 2016 – 22:34 WIB
Ilustrasi. Foto dok JPG/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, efisien usaha tani ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya yakni biaya pengairan penggantian sumber energi pompa dari bahan bakar minyak menjadi listrik.

Cara itu mampu menghemat biaya pengairan.

BACA JUGA: Asyik, RS Pengguna Gas Bumi di Jakarta Dapat Service Khusus dari PGN

Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Sekditjen PSP) Kementerian Pertanian Abdul Majid mengatakan, pihaknya membantu optimalisasi dan efisiensi pengairan pompa bagi petani yang memerlukan.

"Ini dilakukan untuk menekan biaya, sehingga nantinya petani mampu meningkatkan produktivitas padi. Silakan petani melalui dinasnya mengusulkan (efisiensi pengairan pompa) ke Kementan," ujar Abdul.

BACA JUGA: Wuih..Menkop Targetkan Serapan 100 Triliun Akhir Tahun

Abdul lantas mencontohkan, Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Subur Makmur yang terletak di Desa Klotok, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) berhasil melakukan efisiensi pengairan pompa.

Hasilnya, produktivitas padi di desa tersebut meningkat dari 2,5 ton menjadi 10-12 ton per hektare (ha) Gabah Kering Panen (GKP).

BACA JUGA: Dapat Amanah Kelola 140 Jembatan Timbang, Menhub: Sebagian Besar Bermasalah

Sementara pembina HIPPA Subur Makmur, Purwanto mengakui, awalnya HIPPA Subur Makmur pada 1991 mendapatkan bantuan berupa pompa air, rumah pompa, dan modal kerja sebesar Rp 30 juta yang digunakan untuk operasional termasuk bahan bakar.

Sayangnya pompa air yang berada dalam tanah, tepian Sungai Bengawan Solo,  sering terendam saat air sedang tinggi, sehingga membuat pompa rusak.

Pada 2000, akhir HIPPA Subur Makmur sudah bisa mandiri dengan memiliki tiga pompa pengambilan air utama di tepian Bengawan Solo.

Kemudian pada 2011 dilakukan alih teknologi dari BBM ke tenaga listrik dengan biaya Rp 744 juta.

"Sejalan dengan itu, wilayah kerja meluas. Jika pada 1991 hanya mampu mengairi 150 ha, kini HIPPA Subur Makmur mampu mengairi 638 ha lahan, dari 1.905 petani anggota," pungkas Purwanto.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Bidik Pungli di Jembatan Timbang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler