jpnn.com - JAKARTA - Salah seorang Tim Advokasi Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Eggi Sudjana menilai ada pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin membenturkan HMI dengan polisi, usai aksi massa Demo 4 November.
"Ada skenario lain. Ada pihak yang ingin membenturkan polisi dengan HMI. Ini harus diselidiki,” kata Eggi, Kamis (10/11).
BACA JUGA: Hayo, Siapa Penyebar Kabar Presiden Copot Jenderal Gatot?
Senior HMI itu tidak menjelaskan siapa yang dimaksud pihak-pihak tertentu, namun menurutnya skenario itu sudah terbaca saat aksi 4 November berlangsung.
“Tidak masuk akal kalau tidak ada provokator. Langkah Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan sudah bagus, melarang ada tembakan. HMI tidak ingin rusuh, kami hanya ingin hukum dalam dugaan kasus penistaan agama Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) ditegakkan,” tuturnya.
BACA JUGA: Ke Kopassus, Jokowi: Keadaan Darurat, Pasukan Cadangan yang Bisa Saya Gerakkan
Eggi menyebut ada yang tidak suka demo berakhir damai. “Sampai Magrib demo berjalan damai. Tapi ada yang kecewa, ada skenario yang polisi tidak tahu, TNI tidak tahu,” sambungnya lagi.
Eggi pun meminta Polri dan HMI berkawan, lantaran Polri adalah alat negara, bukan alat pemerintah. “Polisi dan HMI dikorbankan. Polisi tidak sadar kalau sedang diadu domba. Ada yang ingin menjadikan HMI tertuduh,” tandasnya.
BACA JUGA: Bertepatan Hari Pahlawan, Bang Ruhut Kirim Surat ke SBY
Sementara itu, terkait kekecewaan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) terhadap penangkapan kader HMI, mantan Ketua Umum HMI Bandung, Abdul Kholiq Wijaya meminta KAHMI menempuh upaya bijak.
“KAHMI diharapkan mampu mengayomi HMI agar senantiasa mengedepankan dirinya sebagai organisasi kader, dengan menempatkan prinsip-prinsip intelektualitas, profesionalisme, dan logika dalam berorganisasi,” singkat Kholiq. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Divonis Lima Tahun, Budi Tutupi Peran Komisi V dan Kemenpupera
Redaktur : Tim Redaksi