JAKARTA - Respon pengusaha sawit asal Aceh Asmar Arsyad dan anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo atas temuan artis Hollywood Leonardo DiCaprio, dinilai berlebihan. Apalagi Leonardo merupakan duta Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk perubahan iklim. Sehingga sah-sah saja mengungkapkan kekecewaannya terhadap ancaman kepunahan hewan-hewan yang dilindungi di Indonesia. Terutama gajah Sumatera yang habitatnya juga melingkupi Provinsi Aceh.
"Saya kira sikap yang ditunjukkan keduanya merupakan tindakan keliru dan kontraproduktif dengan agenda pembangunan Presiden Joko Widodo yang sedang fokus menata kembali tata kelola hutan dan sawit di Indonesia," ujar Peneliti Bisnis dan HAM Setara Institute Raziv Barokah, Kamis (31/3).
Menurut Raziv, tanpa informasi dari Leonardo yang diunggah lewat instagramnya, publik sebenarnya sudah mafhum bagaimana buruknya tata kelola hutan Indonesia yang nyaris gagal menjaga keseimbangan ekosistem. Contohnya seperti kebakaran hutan yang selama ini terjadi, telah membuka mata dunia bagaimana hutan di Indonesia dieksploitasi tanpa batas, tanpa kontrol dan tanpa akuntabilitas memadai.
"COP21 di Paris beberapa bulan lalu juga menunjukkan bahwa menjaga keseimbangan ekosistem dan fungsi ekologis hutan adalah concern bangsa-bangsa di dunia. Jokowi pun menyatakan komitmennya untuk menjaga hutan di forum tersebut," ujarnya.
Jadi kata Raziv, tidak ada hal baru dari apa yang disampaikan artis peraih piala Oscar tersebut. Namun sayangnya, antusiasme Leo bersama LSM Indonesia justru dianggap mendiskreditkan Indonesia. Bahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi mengancam akan mendeportasi Leo, jika terbukti mendiskreditkan Indonesia, atas postingannya. Reaksi ini yang sangat disesalkan Rasiv.
"Reaksi pengusaha dan sejumlah pejabat Indonesia yang berlebihan justru menimbulkan tanda tanya baru. Sikap akomodatif harusnya ditunjukan pemerintah Indonesia atas kedatangan Leo, yang masih peduli dengan ekosistem hutan Sumatera," ujar Raziv.
Menurut Raziv, berbagai temuan multipihak terkait kondisi ekosistem dan kehutanan di Indonesia, semestinya menjadi aspirasi konstruktif yang menjadi basis penataan tata kelola hutan.
Sebagaimana diketahui, Leonardo beberapa hari terakhir telah memposting catatan perjalanannya lewat akun instagram. Secara terbuka ia menyatakan kekecewaannya terhadap sejumlah hewan yang terancam punah habibatnya, salah satunya gajah Sumatera. Leo berpandangan ekspansi perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab rusaknya ekosistem hutan yang juga menjadi sumber rantai makanan hewan-hewan langka seperti Gajah Sumatera.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Kabar Gembira, untuk Peserta BPJS Kesehatan Kelas III
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Terbaru Ibu Menlu
Redaktur : Tim Redaksi