jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah masih dalam kondisi siap siaga untuk menyelamatkan 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut.
Sayangnya, pemerintah masih tutup mulut terkait rencana apa yang akan dilakukan.
BACA JUGA: Informasi Ini Didapatkan BIN
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menjelaskan, pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dalam tiga hari terakhir terkait upaya penyelamatan 10 ABK WNI.
Begitu juga dengan menteri Indonesia lain yang terkait. Hal tersebut dilakukan agar langkah yang dilakukan benar-benar efektif.
BACA JUGA: Pengusaha Anggap Aturan Baru THR tak Banyak Berubah
’’Komunikasi saya dengan Menlu Filipina (Jose Rene Almendras, Red) sangat intensif. Sejak pagi ini saya sudah beberapa kali melakukan telepon secara personal dengan dia. Terakhir saya berbicara pukul 16.30,’’ ujarnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin malam (31/3).
Terkait kondisi WNI, dia mengindikasikan bahwa saat ini semua sandera masih dalam keadaan selamat. Dia pun mengaku bahwa informasi mengenai pergerakan dan posisi para korban terus diperoleh dari berbagai sumber.
’’Kami terus melakukan komunikasi kepada pihak keluarga ABK mengenai hal tersebut,’’ imbuhnya.
BACA JUGA: Menteri Yuddy Bantah Minta Fasilitas untuk Koleganya
Sayangnya, dia menolak untuk meberikan informasi detil mengenai opsi apa yang terbuka atau akan diambil.
Dia hanya mengaku bahwa pihaknya terus melakukan penjajakan terhadap opsi terbaik. Opsi tersebut dijajaki berdasarkan prioritas pemerintah yakni keselamatan ABK WNI.
’’Dukungan Pemerintah Filipina sangat krusial bagi upaya yang akan kita lakukan. Indonesia menghargai kerja sama dan dukungan yang baik yang diberikan Pemerintah Filipina sejauh ini,’’ terangnya.
Jawa Pos pun terus mencoba mengonfirmasi beberapa rumor mengenai kasus tersebut. Misalnya, kabar bahwa hari ini (1/4) menjadi tenggat waktu pembayaran tebusan terhadap perompak.
Sayangnya, Retno sama sekali tidak merespon pertanyaan tersebut. (bil/byu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Bukti Negara Tak Mau Kalah dari Sindikat Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi