Ramadan Momen Selamatkan Diri Dari Ancaman Terorisme

Jumat, 17 Juni 2016 – 15:14 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA – Ramadan adalah momentum untuk memaksimalkan perdamaian di muka bumi. Beragama hendaknya berbudaya, ada kemanusiaan dan menjaga kehidupan, bukan justru merusaknya.

Selain itu juga harus menghargai keberagaman, khususnya menghadapi propaganda paham kekerasan dan terorisme.

BACA JUGA: Peringatan Penting Untuk Angkutan Umum!!!

“Puasa adalah ibadah istimewa karena langsung ke Allah SWT dan Ramadan merupakan momentum untuk memaksimalkan peran manusia sebagai pemimpin di bumi sekaligus memperkuat iman dan taqwa untuk membentengi kita dari paham-paham kekerasan,” kata anggota Komisi I DPR Eva Kusuma Sundari, Jumat (17/6). 

Menurutnya, di bulan Ramadan umat muslim berkonsentrasi penuh ke Khaliq dengan menjalankan puasa secara berkualitas. Mereka menjalankan rukun Islam secara islami yaitu Rahmatan Lil alamin.

BACA JUGA: Lebaran 2016, Citilink Siapkan 112 Extra Flight

“Jadi aneh jika kemudian berpuasa tapi melakukan kekerasan, pemaksaan dan kesewenangan ke orang lain,” kata Eva sembari mengingatkan peristiwa yang terjadi di sebuah kota di wilayah Banten.  

Eva juga menyitir ucapan Bung Karno yang pernah mengingatkan agar beragama secara berbudaya, ada kemanusiaan dan menjaga kehidupan, bukan justru merusaknya. Sebagai ibadah, puasa harus menjunjung tinggi toleransi dan solidaritas sosial.  

BACA JUGA: Pastikan Kesiapan Arus Mudik, Jonan Periksa Seluruh Moda

Sementara itu Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada mengimbau agar bulan Ramadan bisa dilampaui dengan baik dan damai. “Masyarakat harus memahami bahwa Islam adalah Rahmatan Lil alamin, jadi melaksanakan agama dengan pesan-pesan penuh kedamaian,” katanya.   

Menurutnya, umat muslim juga harus sadar bahwa berada di tengah keberagaman  dengan Pancasila sebagai dasar negara. “Di tengah keberagaman, orang masih bisa berdakwah  dan umat lain menghormati dan tidak mengusik. Jadi kita juga jangan mengganggu umat lain ,” katanya. 

Menurutnya, puasa merupakan ibadah yang memadukan keikhlasan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta (hablum minallah) dan keihklasan hubungan antara manusia dengan manusia (hablum minannas). Secara pribadi puasa merupakan media mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sementara ditelisik dari aspek sosial, puasa mengajarkan untuk peduli kepada sesama, memperbanyak amal saleh, bukan mengumbar nafsu konsumtif. Puasa hendak mengajarkan bagaimana manusia mengendalikan diri dalam kehidupan. Dalam konteks ini, Islam mengajarkan kepedulian sosial melalui zakat fitrah di akhir Ramadan. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cobain Yuk! Terapi Ozon Bikin Masalah Bau Mulut Tuntas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler