jpnn.com, SWEDIA - Richard Thaler memenangi Nobel Ekonomi. Kemarin, Senin (9/10), Royal Swedish Academy of Sciences mengumumkan ekonom asal Amerika Serikat (AS) tersebut sebagai nobelis berkat teorinya soal perilaku ekonomi.
Dalam buku yang ditulisnya pada 2008, Nudge: Improving Decisions about Health, Wealth, and Happiness, Thaler membahas pengaruh psikologis individu terhadap perilaku ekonominya.
BACA JUGA: Nobel Sastra Kembali ke Penulis, Elitis pun Bersorak
”Hadiah 9 juta krona Swedia (sekitar Rp 15 miliar, Red) jatuh ke tangan seorang ekonom yang menemukan teori penting tentang perilaku ekonomi yang dipengaruhi latar belakang psikologis,” ungkap Goeran Hansson, sekretaris Swedish Academy of Sciences, kemarin.
Perilaku ekonomi individu itu, menurut teori Thaler, lantas berdampak besar pada pasar. Hansson mengatakan, Thaler merupakan salah satu ekonom yang memelopori teori tentang perilaku ekonomi.
BACA JUGA: Survei: Donald Trump Ancaman Terbesar Kelima Bagi Umat Manusia
”Teori yang dia sajikan dalam bukunya membuat masyarakat bisa lebih mudah memahami hubungan psikologi dengan keputusan ekonomi dan perilaku ekonomi seseorang,” paparnya.
Teori itu, menurut Hansson, membuat publik mempertimbangkan kondisi psikologi mereka saat hendak mengambil keputusan ekonomi. Sebab, keputusan tersebut akan sangat memengaruhi perilaku ekonomi mereka dan akhirnya juga pasar.
”Teori nudge membantu masyarakat menjadi lebih bijaksana dalam mengambil keputusan ekonomi,” katanya.
Kemarin Thaler mereaksi berita kemenangannya dengan gembira. Pria 72 tahun yang tercatat sebagai dosen di University of Chicago itu tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia.
Apalagi, dia akan menerima hadiah yang nilainya tidak sedikit dari panitia Nobel. ”Saya akan membelanjakan uang hadiah itu secara sangat tidak rasional,” selorohnya. (AP/Reuters/BBC/hep/c11/any)
Redaktur & Reporter : Adil