Ekonom Salut dengan Program Pesantrenpreneur ala HIPMI

Selasa, 08 Mei 2018 – 11:54 WIB
Gerai Ummart di pesantren-pesantren akan menjadi sarana pemasaran produk-produk lokal pesantren dan produk UMKM desa sekitar pesantren. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) Dias Satria mengapresiasi program penguatan ekonomi umat berbasis pondok pesantren atau Pesantrenpreneur, yang digerakkan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Menurut dia, Pesantrenpreneur ala HIPMI tepat meningkatkan kualitas perekonomian umat. Pesantren adalah sebuah kekuatan besar yang mempunyai sumber daya manusia berlimpah untuk digerakkan menjadi penggerak di masyarakat.

BACA JUGA: Jokowi: Indonesia Perlu Konglomerat-Konglomerat Baru

Selama ini, pesantren telah meneguhkan diri sebagai pencetak SDM unggul dengan model pendidikannya yang spesial. "Nah dengan Pesantrenpreneur, ke depan pesantren bisa menjadi jantung kekuatan ekonomi umat, menjadi salah satu titik berangkat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,” ujar Dias, Selasa (8/5).

Doktor ekonomi lulusan University of Adelaide itu mengatakan, untuk membangun kekuatan ekonomi pesantren membutuhkan proses panjang yang harus dilalui. "Proses ini harus bisa mendorong sebuah change mindset untuk konsisten tidak hanya mendorong peningkatan pendidikan agama, tapi juga mulai disisipi kurikulum kewirausahaan dengan praktik-praktik yang berkelanjutan,” ujar Dias.

BACA JUGA: Jokowi ke Pengusaha Daerah: Kita Bicarakan di Istana

Dia menambahkan, Pesantrenpreneur harus menjadi wadah collective actions karena ini merupakan kekuatan besar untuk melakukan sebuah kolaborasi yang bisa berdampak signifikan ke masyarakat.

Kepala Program Internasional FEB UB ini menyebut, program Pesantrenpreneur juga bisa menjadi embrio untuk semakin memperkuat ekonomi syariah di Indonesia. "Pasar tidak hanya butuh barang yang halal, tapi juga butuh tata niaga yang Islami, perilaku bisnis dalam rantai produksi yang beretika. Dan itu bisa dimulai dari pesantren. Pesantrenpreneur bisa melahirkan santri pengusaha yang mengisi ceruk pasar tersebut,” ujar Dias.

BACA JUGA: HIPMI Perjuangkan Program Pesantrenpreneur ke Pak Jokowi

Sementara itu, Ketua HIPMI Jatim Mufti Anam mengatakan, program Pesantrenpreneur akan diresmikan pada 12 Mei mendatang di Pesantren Bayt al-Hikmah, Pasuruan. Peresmian itu akan direncanakan bakal dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, jajaran menteri kabinet kerja, Ketua HIPMI Pusat Bahlil Lahadalia, dan sejumlah tokoh nasional.

"Tujuan Pesantrenpreneur ini antara lain menggerakkan ekonomi kaum muda santri hingga ke pelosok desa yang merupakan basis pesantren. Ini saling menopang dengan konsep membangun dari pinggiran yang dijalankan pemerintah,” ujarnya.

Program Pesantrenpreneur ini akan dijalankan secara terintegrasi, mulai pelatihan, pendampingan, permodalan, hingga pemasaran. Salah satu wujud awal program ini adalah pembukaan gerai Ummart di sepuluh pesantren yang menjadi sarana pemasaran produk-produk lokal pesantren dan produk UMKM desa sekitar pesantren.

Acara peresmian juga akan ditandai dengan talkshow kewirausahaan yang menghadirkan pengusaha nasional Chairul Tanjung, CEO Bukalapak Ahmad Zaky, dan sejumlah pebisnis lain. (adk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Pajak Makin Tinggi, Ini Saran Ketua Umum HIPMI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler