jpnn.com, TANGERANG - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta Presiden Joko Widodo menjadikan program pengembangan kewirausahaan di pesantren atau pesantrenpreneur menjadi program nasional yang terintegrasi dengan baik.
Aspirasi itu disampaikan ke Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Sidang Dewan Pleno II dan Rapat Pimpinan Nasional HIPMI di Tangerang, Rabu (7/3).
BACA JUGA: 7 Foto AHY saat Temui Pak Jokowi, Nomor 6 Kayak Bintang Film
“Tadi Pak Jokowi membuka acara rapimnas, dan HIPMI Jatim secara khusus menyampaikan secara langsung soal pentingnya pesantrenpreneur kepada beliau,” kata Ketua HIPMI Jatim, Mufti Anam.
Dia menjelaskan, Presiden Jokowi merespons dengan baik aspirasi HIPMI tersebut. HIPMI juga bakal dilibatkan dalam pengembangan program pesantrenpreneur untuk melahirkan santri-santri pengusaha berkelas nasional dan dunia.
BACA JUGA: Pak Jokowi Bilang Penyerangan Terhadap Ulama itu Hoaks
“Penguatan kewirausahaan di kalangan anak muda pesantren atau santri selaras dengan program Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia yang intens mengajak anak-anak SMA dan kampus untuk berani berbisnis,” kata Anam.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah memang terus mendorong bertumbuhnya kewirausahaan di kalangan anak muda. Sangat masif terlihat kerja-kerjanya untuk mengajak anak muda jadi entrepreneur, terutama ini terasa di komunitas-komunitas kreatif di kota besar.
BACA JUGA: Apa Salahnya Pak Jokowi Ketemu Grace Natalie?
Namun, untuk segmen anak muda santri masih belum mendapat penanganan terencana dan terintegrasi.
"Ada PR besar yakni bagaimana mencetak anak-anak muda pesantren untuk terjun ke dunia bisnis. Yang selama ini berjalan, pesantrenpreneur lebih berbentuk pelatihan-pelatihan sporadis dan bantuan peralatan. Itu pun sangat terbatas di beberapa pesantren. Programnya belum ditunjang, misalnya dengan riset dan intelejen pasar, manajemen hulu ke hilir, kolaborasi antar pesantren, atau pendanaan di mana Presiden Jokowi sudah mewacanakan Bank Wakaf,” ujarnya.
Oleh karena itu, HIPMI berharap Presiden Jokowi bisa menggagas dan mengeksekusi kebangkitan ekonomi umat berbasis pesantren.
“Pak Jokowi bisa mewujudkan Pesantren Incorporated, melibatkan koperasi pesantren dan unit-unit usaha yang digerakkan santri. Antar pesantren berkolaborasi, pasti dahsyat karena jumlahnya puluhan ribu dengan estimasi santri lebih dari 5 juta orang,” ujarnya.
Menurut Anam, HIPMI merasa penting untuk memperjuangkan ini setidaknya karena dua hal. Pertama, agar semangat membangkitkan ekonomi anak-anak muda ini tidak hanya bergema sangat kencang di kota-kota besar, tapi sampai desa-desa yang notabene adalah basis pesantren.
Kedua, agar wacana keislaman mengarah ke penguatan ekonomi umat, tidak hanya berkutat pada perdebatan relasi agama dan kebhinekaan yang banyak berujung pada maraknya hoaks dan provokasi isu SARA seperti di media sosial saat ini. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi Dukung Gus Ipul-Mbak Puti, Bukan yang Lain
Redaktur : Tim Redaksi