Ekonomi Berantakan, Kok Kaum Tajir Rusia Malah Borong Perhiasan Bulgari?

Jumat, 04 Maret 2022 – 07:28 WIB
CEO Bulgari Jean-Christophe Babin mengakui bahwa pihaknya telah menjual lebih banyak perhiasan di Rusia sejak pihak Barat menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap negara tersebut. Foto: GABRIEL BOUYS / AFP

jpnn.com, MOSCOW - Jika sanksi ekonomi Barat membuat warga kebanyakan panik dan berbondong-bondong menarik simpanan mereka di bank, orang kaya Rusia justru memborong barang mewah seperti jam tangan dan perhiasan.

Daily Mail melaporkan bahwa Bulgari telah menjual lebih banyak perhiasan di Rusia dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Asyik Berlibur Saat Rusia Menginvasi, Ribuan Turis Ukraina Terjebak di Luar Negeri

"Untuk jangka pendek ini (sanksi ekonomi) mungkin bagus untuk bisnis. Mungkin perhiasan Bulgari dipandang sebagai investasi aman," ujar Jean-Christophe Babin, CEO brand perhiasan Italia tersebut menanggapi fenomena di Rusia, Kamis (3/3).

Sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya terkait invasi militer Rusia ke Ukraina telah menghancurkan nilai rubel dan memaksa pemerintah membatasi pergerakan uang tunai.

BACA JUGA: Intelijen Bocorkan Taktik Sadis Rusia, Presiden Ukraina Bercanda

Presiden Vladimir Putin telah melarang penyetoran uang tunai ke rekening asing dalam rangka mencegah orang kaya melarikan harta mereka ke luar negeri dan semakin merusak stabilitas ekonomi.

Dengan membeli barang-barang mewah bernilai jual tinggi, kaum tajir berharap nilai aset mereka bisa terselamatkan.

BACA JUGA: Uni Eropa Siapkan Sanksi Lebih Keras untuk Rusia

Seperti emas, harga perhiasan dan jam tangan desainer dapat bertahan, bahkan meningkat di tengah situasi kekacauan ekonomi yang disebabkan oleh perang dan konflik.

Meskipun banyak perusahaan seperti Apple, Nike dan raksasa minyak Shell dan BP angkat kaki dari Rusia, merek-merek mewah Eropa tetap bertahan dan mengalami peningkatan penjualan.

Selain Bulgari, brand mewah lainnya seperti Cartier, Rolex, dan jam tangan Omega Swatch Group masih dijual di Rusia.

"Kami ada untuk rakyat Rusia dan bukan untuk dunia politik. Kami beroperasi di banyak negara berbeda yang memiliki periode ketidakpastian dan ketegangan," ujar Babin. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler