Ekonomi dan Perbankan Harus didesentralisasikan

Kamis, 30 Mei 2013 – 22:00 WIB

jpnn.com - BANDUNG - Ada ide menarik dilontarkan Ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI, Irman Gusman. Dia mengatakan, sejak era reformasi 1998, Indonesia telah berhasil melakukan desentralisasi politik dan pemerintahan. Untuk itu, sudah saatnya desentralisasi ekonomi dan perbankan segera dilwujudkan.

‘’Ini tugas Kadin (Kamar dagang dan Industri) dan para pengusaha untuk mendorong pemerintah dan DPR serta DPD untuk segera melakukan desentralisasi tersebut,’’ kata Irman saat tampil sebagai Keynote Speech dalam Rapat Kordinasi Kadin Indonesia bidan perbangkan dan finansial di Bandung Kamis (30/5).

BACA JUGA: Cari Potensi Emas di Muara Bungo, Antam Terjunkan Tim Ahli

Sejak lahirnya era reformasi, sistem pemerintahan dan politik yang sentralistis, telah berhasil didesentralisasikan dengan lahirnya otonomi daerah. Bupati/walikota serta gubernur yang sebelumnya dipilih oleh DPRD setempat, kini dipilih oleh rakyat. Dengan demikian, pemerintahan daerah tersebut menjadi daerah otonom untuk bisa mengatur pemerintahannya sendiri.

Keberhasilan itu, menurut Irman perlu diikuti desentralisasi ekonomi dan perbankan. ‘’Selama ini sector perekonomian dan perbankan masih sentralistik. Sektor ini mestinya juga harus didesentralisasikan,’’ tegasnya lebih lanjut.

BACA JUGA: Kali Pertama, PLN Ganti Alat Pemutus Tenaga Tanpa Pemadaman

Yang dimaksud desendralisasi ekonomi dan perbankan, menurut Irman adalah memindahkan kantor pusat perusahaan-perusahaan pelat merah ke daerah sesuai dengan kerakteristik perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tersebut.

Demikian juga untuk perbankan. Menurut Irman, dari empat bank milik pemerintah, yakni Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI 46 serta Bank BTN, kantor pusatnya jangan terpusat di Jakarta, melainkan harus dipindahkan ke daerah.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Akan Temui Menkeu Bahas Newmont

‘’Kalau kantor pusat BUMN dan perbankan itu didesentralisasikan, maka akan berdampak positif pada berbagai sector kehidupan. Ekonomi di daerah tempat kantor pusat BUMN atau bank itu, akan bisa berkembang dengan baik, akan tumbuh sentra-sentra usaha baru dengan pembiayaan dari bank tersebut,’’ ujarnya.

Hal yang  sama juga akan terjadi di lingkungan kantor pusat BUMN yang baru terseut.Menurut Irman, masyarakat di sekitarnya akan mendapat dampak positif kehadiran BUMN tersebut. Investor juga akan hadir untuk membangun hotel untuk menybut tamu-tamu BUMN tersebut. Demikian juga perbankan, akan ikut hadir untuk melayani kebutuhan BUMN saat mengembangkan usaha.

‘’Jadi, dampak positifnya sangat jelas,’’ kata Irman yang dikenal sebagai pengusah sebelum terjun sebagai politisi dan senator di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan pelat merah itu bisa dipindahkan kantor pusatnya ke daerah-daerah, menurut Irman, manakala masyarakat pengusaha menuntutnya untuk itu. ‘’Kadin yang harus mempeloporinya dengan mengajukan konsep desentralisasi ekonomi dan perbankan. Rapat kordinasi Kadin bidang  perbankan ini yang harus merumuskannya untuk diajukan kepada pemerintah dan DPR serta DPD,’’ tegasnya. (sum)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Dipangkas, Dahlan Iskan Minta BUMN Tetap Kerja Keras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler