jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan angka produksi pertanian Indonesia tumbuh positif selama beberapa tahun terkahir.
Dia menyebut sektor pertanian mampu menjaga laju ekonomi sebesar 9,12 persen (QtoQ) dan 5,22 persen (YonY).
BACA JUGA: Tinjau Lokasi Pengembangan Kelapa Genjah, Mentan: Atas Perintah Bapak Presiden
Dengan demikian, kata dia, ekonomi Lampung 2021 tumbuh sebesar 2,79 persen atau naik 1,67 persen bila dibandingka tahun lalu.
Arinal menggambarkan, struktur ekonomi Lampung sejauh ini memang didominasi sektor pertanian seperti industri pengolahan dan perdagangan besar hingga eceran.
BACA JUGA: Mentan SYL Tegaskan Pertanian Indonesia Tetap Tumbuh dan Tangguh
Adapun rata-rata pengeluaran per kapita Lampung meningkat sebesar Rp 1.030.579 dan NTP Provinsi Lampung tahun 2021 naik 101,23 persen.
"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung tahun 2021 meningkat sebesar 69,9 poin dibandingkan IPM Tahun 2020," tegasnya.
BACA JUGA: Mentan SYL Genjot Produksi Bibit Kakao dan Kopi Berskala Besar
Sementara itu, laju Inflasi gabungan yang dihitung tahun lalu tercatat dalam kondisi stabil di angka 2,19 persen.
Sementara itu, angka kemiskinan mengalami penurunan yang signifikan, dari 12,62 persen per Maret 2021 menjadi 11,57 persen per September 2021 atau berada di bawah rata-rata nasional yang sebesar hanya 9,71 persen.
"Tahun 2020 tingkat kemiskinan Provinsi Lampung menempati peringkat 12 nasional, dan tahun 2021 Provinsi Lampung mengalami pengurangan angka kemiskinan lebih baik menjadi peringkat 14 Nasional," katanya.
Guru Besar Universitas Lampung yang juga Dewan Penasehat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Prof. Bustanul Arifin mengapresiasi tingginya produksi pertanian di Provinsi Lampung. Menurutnya, musim panen raya di kuartal II menjadi salah satu faktor mengapa pertanian tumbuh tinggi.
"Faktor musim panen raya pada Q2
ikut mendongkrak peningkatan produksi pertanian di Provinsi Lampung," ujarnya.
Bustanul mengatakan ke depan konsep kemandirian pangan harus dilakukan secara maksimal dan lebih komprehensif.
"Perekonomian Lampung pada Q2-2022 tumbuh 5,22 persen (y-on-y) yang didorong sektor perdagangan 14,55 persen, industri manufaktur 8,43 persen, dan pertanian 2,49 persen," katanya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2022 tumbuh 5,44 persen.
Hal paling menarik, tiga sektor yang berkontribusi tertinggi, salah satunya pertanian.
Ini terlihat dari besaran distribusi dan andil pertanian yang mencapai 12,98 persen atau tumbuh meyakinkan sebesar 1,37 persen.
Tercatat faktor tumbuhnya Nilai Tukar Pertani (NTP) yang mencapai 3,20 persen berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan dirinya meyakini kontribusi sektor pertanian selama ini sangatlah besar terhadap pembangunan ekonomi di daerah.
Apalagi pertanian juga terbukti merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
"Pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia sekaligus daerah-daerah yang berada di dalamnya," ungkap dia.
Komitmen daerah untuk fokus pada sektor pertanian memang sangat dibutuhkan.
Saat ini, kata dia, sedang dihadapkan pada berbagai permasalahan, seperti pandemi yang merebak ke seluruh dunia, perubahan cuaca yang berdampak pada produktivitas pertanian, maupun geopolitik perang Rusia dan Ukraina.
"Untuk dibutuhkan akselerasi di tingkat daerah untuk mendongkrak produktivitas pangan sehingga setidaknya kebutuhan pangan bisa terpenuhi," tegas Mentan SYL. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL Ajak Petani Perbanyak Penggunaan Pupuk Organik, Ini Alasannya
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian