Ekonomi Global Rendah, Indonesia Tumbuh Berkualitas

Rabu, 11 Januari 2017 – 07:50 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi saat menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (10/1). FOTO: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Kecenderungan munculnya politik populisme dan pragmatisme mewarnai sepanjang 2016. Ekonomi dunia, menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, masih belum pulih.

"Sesuai koreksi bank dunia, selama tiga tahun berturut-turut perekonomian global tumbuh lebih rendah dari prediksi sebelumnya. Tapi kita patut bersyukur perekonomian Indonesia masih tumbuh lima persen," ujar Retno saat pernyataan pers tahunan di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (10/1).

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Hanya Dinikmati Segelintir Penduduk

Menurut Retno, menko perekonomian sebelumnya menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan pertumbuhan yang berkualitas. Hal tersebut ditunjukkan dengan menurunnya angka ketimpangan, kemiskinan dan pengangguran.

Namun di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia, kondisi perekonomian dunia kurang baik. Hal ini ditandai harga komoditi masih rendah dan memberikan tantangan tersendiri bagi negara-negara berkembang penghasil komoditi.

BACA JUGA: Sektor Swasta Diyakini Tingkatkan Belanja Modal

"Singkat kata, dunia semakin diwarnai ketidakpastian. Tapi di tengah kondisi yang ada, diplomasi Indonesia terus bekerja memperjuangkan kepentingan nasional dan memberikan kontribusi bagi stabilitas dan perdamaian dunia," ucap Retno.

Misalnya, diplomasi Indonesia bekerja secara intensif membantu penyelesaian isu di Rakhine State, atau terkait muslim Rohingya. Indonesia menekankan pentingnya pembangunan secara inklusif, penghormatan hak azasi manusia (HAM) dan proteksi terhadap semua komunitas.

BACA JUGA: Novanto Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Di Atas 5 Persen

"Di saat yang sama, Indonesia juga menawarkan saran dan bantuan penyelesaian isu ini (muslim Rohingya, red) serta menawarkan kerja sama yang tidak hanya bersifat immedate, namun juga untuk jangka menengah dan panjang. Semua langkah diplomasi Indonesia dilakukan secara konstruktif, tanpa kegaduhan. Karena kita percaya, 'action speak loauder than words' (tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata)," pungkas Retno.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Prediksi Fadli Zon soal Tantangan 2017 bagi Jokowi


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler