Sektor Swasta Diyakini Tingkatkan Belanja Modal

Senin, 09 Januari 2017 – 12:53 WIB
BI. Foto: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Masyarakat masih memiliki optimisme besar terhadap perekonomian Indonesia.

Berdasar survei konsumen Bank Indonesia (BI), indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Desember 2016 berada di level optimistis, yakni 115,4 poin.

BACA JUGA: Novanto Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Di Atas 5 Persen

Indeks keyakinan konsumen pada kuartal IV 2016 mencapai 116 poin.

Angka itu lebih tinggi bila dibandingkan dengan kuartal IV 2015 sebesar 103,5 poin.

BACA JUGA: Ini Prediksi Fadli Zon soal Tantangan 2017 bagi Jokowi

 Indeks ekspektasi harga (IEH) pada tiga bulan mendatang juga menunjukkan bahwa konsumen meyakini tekanan kenaikan harga melambat pada Maret 2017.

’’Melambatnya tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi terutama pada kelompok sandang dan kelompok bahan makanan,’’ jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara akhir pekan lalu.

BACA JUGA: Hadapi AS, Indonesia tak Leluasa Jual Surat Utang

Selain itu, hingga Juni 2017, konsumen memprediksi jumlah tabungan menurun. Demikian pula jumlah pinjaman.

Ekonom Citi Indonesia Helmi Arman meyakini, tahun ini optimisme masyarakat lebih baik.

Alasannya, pendapatan masyarakat diperkirakan meningkat di Sumatera, Kalimantan, dan Papua akibat tambahan pendapatan dari sektor komoditas.

’’Tiongkok mungkin menaikkan permintaan impor komoditas meski tidak setinggi 2010–2011. Dampaknya bagi kita, daya beli masyarakat di daerah-daerah penghasil komoditas batu bara, sawit, dan karet akan meningkat,’’ terang Helmi.

Sektor swasta juga diyakini meningkatkan belanja modal pada tahun ini.

Investasi tambahan itu diyakini memperbaiki penurunan belanja modal swasta selama empat tahun terakhir.

’’Struktur ekonomi sejak 2014 atau saat pertumbuhan ekonomi lemah selalu diikuti absennya belanja modal swasta,’’ paparnya.

Dengan belanja modal swasta yang meningkat, ekspansi penyerapan tenaga kerja di sektor formal bakal lebih baik.

Ketika serapan tenaga kerja formal dan informal sama-sama meningkat, daya beli dan optimisme masyarakat akan naik.

’’Hal ini dapat mengindikasikan kondisi perekonomian domestik yang lebih baik meski pemerintah tetap harus mewaspadai risiko-risiko global,’’ tutur Helmi. (rin/c14/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Sesuai Ekspektasi


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler