jpnn.com - SERANG - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membuat program padat karya. Hal itu dilakukan lantaran ekonomi kreatif di Banten dinilai kurang produktif.
Program tersebut dinilai dapat membantu mengurangi permasalahan yang mengakibatkan inflasi. Hal itu terungkap, pada acara pelantikan dan seminar nasional ISEI Cabang Serang, Banten di BarayaTV studio Graha Pena Radar Banten, Sabtu (14/2).
BACA JUGA: Marinir Dibunuh di Lokalisasi, Empat Pekerja Diperiksa
Aviliani selaku Sekretaris Umum DPP ISEI mengatakan, organisasi itu dibentuk untuk memberikan masukan dan berdiskusi dengan pemerintah soal isu di masyarakat. Hal itu agar kebijakan pemerintah lebih terimplementasi dengan baik.
“Indonesia punya kemampuan ekonomi kreatif, hanya belum dikembangkan secara baik, itu yang jadi problem. Di Banten juga, banyak ekonomi kreatif tapi hasilnya masih kurang produktif,” terang Aviliani.
BACA JUGA: Waduhhh.. Jumlah Pria di Sumsel Menurun
Padahal, kata dia, ekonomi kreatif berdampak sosial tinggi terhadap masyarakat dan bisa mencegah inflasi. Dia menambahkan, ekonomi kreatif tidak harus skala besar. Namun, diupayakan produksi ekonomi kreatif bisa one village one product (ov-of).
“Sekarang pertumbuhan impor lebih tinggi dibandingkan ekspor, makanya terjadi defisit sehingga daya saing menurun. Banten juga PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) cenderung menurun, jadi perlu diperbaiki,” tegas Aviliani. (zai/radar banten/jos)
BACA JUGA: Mahasiswa Banjarmasin Tolak Valentine Day, Ngaji Yes, Pacaran No!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pipa Induk Bocor, Ribuan Warga Sulit Mandi
Redaktur : Tim Redaksi