jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 7,07 persen pada triwulan II 2021 secara tahunan (yoy).
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan lima lapangan usaha utama menyumbang angka pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021.
BACA JUGA: Kementan Beberkan Cara Manjur Mengembangkan Produksi Jeruk, Ada Kuncinya...
"yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan, semuanya bila diakumulasikan menyumbang 64,85 persen terhadap PDB Triwulan kali ini," ungkap Margo saat menyampaikan Rilis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan 2 - 2021 secara virtual, Kamis (5/8) siang.
Berdasarkan data BPS, pertanian tampak sebagai sektor yang tumbuh secara konsisten selama pandemi covid-19.
BACA JUGA: Joss hingga 7,07 Persen, Ini Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2021
Pada Triwulan II 2020, perekonomian Indonesia terkontraksi secara dalam sebsar -5,32 persen, laju pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan tetap bisa tumbuh 2,20 persen saat itu.
“Bila kami lihat polanya, triwulan II itu seharusnya perekonomian bisa tetap tumbuh positif. Tapi karena pandemi, pertumbuhan kita pada triwulan II 2020 justru mengalami kontraksi,” jelas Margo.
BACA JUGA: Ngeri! Prof Bambang Buka-bukaan soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Ada Kata Kutukan
Konsistensi pertumbuhan positif pada sektor pertanian terus berlanjut pada kuartal-kuartal berikutnya. Tercatat pada Triwulan 3 dan Triwulan 4 tahun lalu, sektor pertanian mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 2,16 persen dan 22,59 persen.
Sementara pada triwulan I 2021, pertumbuhan sektor pertanian mencapai 3,33 persen.
Pada triwulan II 2021, sektor pertanian tercatat tumbuh sebanyak 0,38 persen secara yoy. Sedangkan bila dibandingkan kuartal sebelumnya, pertumbuhannya bahkan mencapai 12,93 persen.
“Kontribusi pertumbuhan sektor pertanian datang dari subsektor peternakan tumbuh 7,07 persen. Pertumbuhan didorong oleh meningkatnya produksi unggas akibat tingginya permintaan di dalam maupun luar negeri,” sebut Margo.
Selain peternakan, hortikultura, dan perkebunan pun tumbuh masing-masing sebanyak 1,84 persen dan 0,33 persen.
Peningkatan permintaan komoditas sayuran dan buah-buahan disinyalir turut mendorong pertumbuhan subsector hortikultura. Sementara pertumbuhan positif perkebunan dipacu oleh peningkatan produksi komoditas kelapa sawit.
Sementara itu, subsektor tanaman pangan terkontraksi sebesar 8,16 persen, meskipun bila dibandingkan triwulan sebelumnay tetap tumbuh sebanyak 10,50 persen.
“Tapi hal tersebut wajar karena telah berlalunya puncak panen raya yang bergeser ke triwulan I-2021,” tutur Margo.
Ekonomi Mitra Dagang Tumbuh Positif, Kinerja Ekspor Indonesia Meningkat
Margo juga turut mencatat, pertumbuhan perekomian Indonesia tak bisa dilepaskan dari peningkatan kinerja ekspor. Pada triwulan II 2021, transaksi ekspor Indonesia mencapai USD 53,97 miliar.
“Perlu digarisbawahi, ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan positif. Hal tesebut menyebabkan perdagangan kita dengan negara-negara tesebut pun meningkat,” imbuhnya.
Harga komoditas makanan, seperti minyak kelapa sawit dan kedelai di pasar internasional pada triwulan II 201 mengalami peningkatan baik secara qoq maupun yoy. Ekspor pertanian sendiri mengalami pertumbuhan hingga 13,24 persen secara yoy.
“Ekspor pertanian pada triwulan II 2021 mencapai USD 906,7 juta, meningkat 13,24 persen dibandingkan triwulan II 2020 yang transaksinya senilai USD 800,7 juta,” terang Margo. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia