jpnn.com - TEMANGGUNG – Lima perusahaan besar di Temanggung terpaksa harus meminta karyawan libur. Hal itu dilakukan karena pemesanan barang makin sepi seiring lesunya perekonomian.
Tak kurang dari 250 buruh harus dirumahkan dari perusahaan kayu dalam kurun 1,5 bulan terakhir. Kontrak para pekerja itu memang habis. Namun, perusahaan enggan memperpanjang karena ekonomi tak menentu.
BACA JUGA: Fadel Muhammad Minta Suku Bunga KUR Diturunkan Lagi
“Keputusan dari perusahaan, mereka tidak memperoleh perpanjangan kontrak. Kemungkinan kalau memang kondisi perekonomian membaik nanti mereka akan dipanggil kembali,” ungkap Kepala Bidang Bimbingan dan Pengawasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Temanggung, Sutar Widagdo, Jumat (16/10).
Sutar menambahkan, hingga kini belum ada perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawan. Pihaknya sadar dengan keputusan dilematis yang harus diambil perusahaan itu.
BACA JUGA: Aset BUMN Konsorsium Bakal Disita, Jika...
Solusi yang akan diambil Disnakertrans adalah dengan melakukan pelatihan kewirausahaan bagi karyawan yang tak lagi bekerja. Dengan begitu, mereka bisa menciptakan lapangan kerja secara mandiri dan tidak lagi bergantung pada panggilan kerja di perusahaan. Hal ini juga diharapkan mengurangi angka pengangguran di Temanggung. (hni/jos/jpnn)
BACA JUGA: Waktu Proses Izin Pembangunan Perumahan Dipangkas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Butuh Apartemen Terjangkau dan Terbaik di Jakarta, Baca Ini
Redaktur : Tim Redaksi