Ekonomi Triwulan II Melejit 7 Persen, Faisal Basri Justru Beberkan Fakta Sebaliknya

Jumat, 06 Agustus 2021 – 17:51 WIB
Ekonom Senior Faisal Basri membeberkan fakta terkait pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Faisal Basri membeberkan fakta lain dari prestasi perekonomian di triwulan II-2021 yang tercatat mencapai 7,07 yoy.

Dia menilai kecepatan pemulihan ekonomi Indonesia masih tergolong lambat jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

BACA JUGA: Faisal Basri Beri Usul Pada Luhut Binsar, Mahasiswa Siap!

"Misal, jika dibandingkan dengan Singapura, itu kecepatan recovery (pemulihan) sekitar 27 persen. Sementara Indonesia kecepatannya hanya sekitar 14 persen," katanya dalam Dialog Mengupas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2021 secara daring di Jakarta, Jumat (6/8).

Faisal menghitung kecepatan pemulihan dan membandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 dengan triwulan II-2020. Acuan tersebut menjadi dasar karena pada triwulan II-2020, hampir semua negara mengalami kemerosotan ekonomi yang dalam atau kontraksi.

BACA JUGA: Joss hingga 7,07 Persen, Ini Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2021

"Kalau saya kurangi pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 dengan triwulan II-2020, Indonesia itu tergolong paling lambat. Nomor satu paling tinggi Singapura, kedua Uni Eropa, ketiga Filipina, keempat AS, kelima China, dan lainnya belum keluar datanya," katanya.

Menurut Faisal, Indonesia hanya lebih tinggi dari Vietnam. Namun, negara tersebut tak bisa ikut dibandingkan karena tidak pernah mengalami resesi selama masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA: OJK Endus Gelagat Taper Tantrum The Fed yang Bisa Terulang, Sektor Keuangan Waspada!

Faisal menuturkan data Juli-Agustus juga menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia masih terbilang lambat.

Berdasarkan data Nikkei, Indonesia berada di urutan ke-110 dari 120 peringkat. Sementara berdasarkan data Bloomberg terhadap 53 negara, Indonesia di urutan 53. Ada pun berdasarkan data Majalah Economist, Indonesia di urutan ketiga dari bawah.

"Jali-Agustus menunjukkan bahwa recovery Indonesia tergolong sangat atau paling lambat, baik itu Blooomberg Index, Majalah Economist, Nikkei, semua menunjukkan Indonesia tergolong terburuk," tegas Faisal Basri.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021.

"Triwulan II-2020 atau secara year on year (yoy) perekonomian Indonesia tumbuh 7,07 persen," kata Margo dalam konfrensi pers yang dipantau dari Jakarta, Kamis (5/8).

Margo menjelaskan pertumbuhan ekonomi dipicu oleh berbagai faktor baik dalam dan luar negeri.

Berdasarkan pengaruh global, lanjutnya, pertumbuhan juga dipengaruhi oleh perbaikan ekonomi beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia.

Margo memerinci Amerika Serikat tumbuh sebesar 12,2 persen, Tiongkok 7,9 persen, dan Singapura 14,3 persen, Korea Selatan 5,9 persen, dan Vietnam 6,6 persen.

"Pulihnya ekonomi pada negara yang menjadi mitra dagang mendorong permintaan luar negeri jadi ekspor kita meningkat," ujarnya.

Selain itu, menurut Margo dari dalam negeri vaksinasi Covid-19 juga memicu pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, program tersebut menimbulkan kepercayaan publik dan memperbaiki mobilitas masyarakat.

"Peningkatan mobilitas masyarakat pada triwulan 2-2021 mendorong tumbuhnya pengeluaran konsumsi rumah tangga 5,93 persen," kata Margo. (antara/mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler