Ekosistem Digital Gojek Selamatkan Nasib UMKM Mitranya dari Pandemi

Selasa, 04 Agustus 2020 – 15:14 WIB
Ilustrasi Gojek. Foto: Dedi Sofyan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal melihat peran Gojek beserta ekosistem digitalnya menjadi cukup signifikan di era pandemi ini.

Menurut Fithra, Gojek berhasil mengkompensasi penurunan di sisi layanan transportasi dengan menggenjot sektor layanan pembayaran digital dan layanan pesan-antar (delivery).

BACA JUGA: Gojek Tambah Fitur Verifikasi Wajah Driver

Selama pandemi, lanjutnya, sektor transportasi mengalami penurunan permintaan karena  adanya pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan pemerintah. Namun sektor pembayaran digital dan layanan pesan-antar menunjukkan tren peningkatan, sehingga menjanjikan peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini.

Apalagi, menurutnya, pada periode Mei-Juli, mulai terdapat geliat ekonomi, sehingga diperkirakan akan membuka peluang pertumbuhan lagi untuk jasa pengantaran barang.

BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan UMKM, Gojek Beri Mitranya Akses Pinjaman

“Sebanyak 24% pegawai swasta bergabung ke dalam ekosistem mitra pengemudi Gojek akibat mengalami penurunan pendapatan (akibat pandemi-red). Ini artinya mereka meyakini adanya peluang menjanjikan di Gojek,” tutur Fithra, Selasa (4/8).

Mengutip hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB-UI), dia melihat meningkatnya sumbangan Gojek terhadap ekonomi nasional menjadi di atas Rp100 triliun pada 2019.

BACA JUGA: 9 Tahun Menikah Secara Siri, Rachel Maryam Kini Sudah Lega  

Sebelumnya, LD FEB-UI dalam riset terkait dampak sosial ekonomi Gojek yang dipaparkannya pada diskusi secara daring menunjukkan Gojek dan teknologi digital yang diusungnya telah memberikan manfaat yang besar bagi hampir seluruh mitranya, terutama mereka yang tergabung dalam ekosistem GoFood.

“Teknologi Gojek, seperti GoPay, GoSend , dan GoBiz, itu adalah yang paling menarik. Bahkan UMKM pemula sekalipun yang tidak punya pengalaman bisnis dan baru mulai bergabung di ekosistem Gojek mengakui hal itu memudahkan mereka dan bahkan eskosistem itu membantunya bertahan saat terdampak pandemi,” kata Peneliti LD FEB-UI Alfindra Primaldhi.

Alfindra mencatat dalam risetnya bahwa fitur GoBiz adalah yang paling dirasakan manfaatnya oleh para mitra GoFood selama pandemi.

Sementara itu, fasilitas yang paling dirasakan manfaatnya selama pandemi adalah beragam promosi yang diberikan oleh GoFood.

“Selain teknologi, ada dukungan pelatihan dan pendampingan. Jadi ada hal-hal spesifik yang dipikirkan (Gojek) untuk membuat mitranya bertahan. Ini karena ada pemikiran jika mitranya tidak bisa bertahan, Gojek pun tidak akan bisa bertahan,” lanjutnya.

Pada 2019, ekosistem Gojek ini mampu menyumbang Rp104,6 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp87,1 triliun dikontribusikan secara langsung dari ekosistem Gojek dan sisanya Rp17,5 triliun merupakan kontribusi tidak langsung melalui dampak multiplier yang diperoleh dari luar ekosistem tersebut.

Bila menggunakan metode penghitungan PDB, dampak sosial ekonomi Gojek setara dengan 1 persen PDB nasional.

Dengan bergabung di ekosistem Gojek, 70 persen mitra pengemudi Gojek mengakui mulai mampu secara rutin menabung dari penghasilannya. Bahkan di antaranya, yaitu sebanyak 16 persen mitra pengemudi Gojek, baru kali ini memiliki rekening tabungan setelah bergabung dengan Gojek.(chi/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler