jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) menutupi sesuatu dengan meluapkan kemarahannya kepada menteri terkait persoalan impor.
“Saya menduga presiden seperti mencoba mengalihkan situasi saja,” kata Satyo Purwanto saat dihubungi, Sabtu (26/3).
BACA JUGA: Jokowi Marah, Ahmad Ali Yakin Kader NasDem di Kabinet Indonesia Maju Aman
Eks aktivis '98 itu mengatakan pemerintah tidak punya kebijakan yang sungguh-sungguh dan komprehensif soal impor.
Dari situ, Satyo merasa heran Jokowi sampai meluapkan kemarahan tentang menteri yang masih doyan impor.
BACA JUGA: Jokowi Ajak Seluruh Masyarakat Indonesia Mendoakan Buya Syafii
"Kalau bicara kemarahan soal impor, hampir tidak ada kebijakan yang sungguh-sungguh. Mana yang bisa dilihat masyarakat dalam upaya menyetop impor, misalnya komoditas beras," ujar dia.
Satyo merasa Jokowi hendak menutupi kegagalan atas persoalan lain sehingga meluapkan kemarahan. Misalnya, kegagalan pemerintah menjaga ketersediaan minyak goreng.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Marah di Bali, Sebut Kata Bodoh Hingga Larang Tepuk Tangan
"Jadi, pemerintah tidak sanggup mengendalikan minyak goreng sampai minyak goreng di liberalisasi. Nah, karena pemerintah enggak sanggup mengendalikan harga, bisa saja ke situ," ungkap Satyo.
Selain itu, dia menduga isu yang hendak ditutupi dari marahnya Jokowi yaitu penundaan Pemilu 2024. Sebab, kemarahan Jokowi pada saat ini tidak kontekstual dengan kondisi bangsa.
"Kalaupun itu dipicu impor yang enggak berkurang, apa kebijakan lengkap dan komprehensif mencegah itu," tanya Satyo. (ast/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan