Eks Dubes RI untuk Rusia Sebut Putin Tak Berniat Jajah Ukraina

Kamis, 03 Maret 2022 – 20:50 WIB
Mantan Dubes RI untuk Rusia M Wahid Supriyadi. Foto: Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI

jpnn.com, JAKARTA - Duta besar Indonesia untuk Rusia 2016-2020, M. Wahid Supriyadi, mengatakan invasi yang dilakukan terhadap Ukraina saat ini merupakan pelajaran sekaligus tekanan dari Presiden Vladimir Putin terhadap negara tetangganya itu.

"Jadi sebenarnya perang ini sebagai pelajaran, sebagai pressure dari Rusia. Bukan untuk menduduki satu wilayah (di Ukraina) untuk Rusia," katanya dalam Kajian Mingguan Pengajian Prancis secara daring, Jakarta, Rabu.

BACA JUGA: Tentara Rusia Menyerah, Mengharukan, Dapat Teh, Telepon Ibunya

Wahid mengatakan invasi itu terjadi karena Ukraina berupaya menjadi bagian dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Serangan Rusia ke Ukraina juga dipicu oleh kekhawatiran Rusia atas ekspansi NATO di Eropa Timur, yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan Rusia.

"Karena ini adalah buffer zone, buffer states. Artinya kalau ada NATO di situ, ada peralatan-peralatan militer di depan pintu dia, secara geopolitik ini merupakan ancaman," katanya.

BACA JUGA: Grafis Kerugian Militer Rusia di Ukraina, Mayat Pulang Diam-Diam

Oleh karena itu, Wahid menduga bahwa Rusia akan menghentikan invasinya jika Ukraina menghentikan usahanya untuk bergabung dengan NATO.

"Apakah Anda (Ukraina) menyerah, kemudian netral dan tidak masuk NATO, maka (serangan) itu selesai, atau diganti dengan pemerintahan yang pro-Rusia," katanya.

BACA JUGA: Amerika Serikat Puji Sikap Indonesia Terkait Resolusi PBB Atas Invasi Rusia

Wahid mengatakan ada banyak demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat atas serangan Rusia ke Ukraina. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler