Eks Kader PSI Nilai Prabowo Punya Rekam Jejak Buruk, Tak Layak Didukung

Selasa, 22 Agustus 2023 – 22:16 WIB
Ilustrasi - Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (kiri) menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) di Kantor DPP PS, Jakarta, Rabu (2/8/2023). ANTARA/Fath Putra Mulya/aa.

jpnn.com, JAKARTA - Bakal Caleg DPR RI Daerah Pemilihan VIII Jawa Tengah dari PSI Afthon Lubbi bersama tiga rekannya separtai menyatakan mundur sebagai bakal calon legislatif (caleg) sekaligus keluar dari anggota dari parpol berkelir merah itu.

Afthon mengaku mundur dari PSI karena parpolnya tidak tegas untuk menolak mendukung Prabowo Subianto sebagai Bakal Capres 2024.

BACA JUGA: Budiman Sudjatmiko Bakal Hadir di Kopdarnas PSI, Sinyal Pindah Partai?

Menurutnya, mantan Danjen Kopassus itu sebenarnya bukan sosok yang layak diberi dukungan pada Pilpres 2024 oleh PSI.

Sebab, kata Afthon, Prabowo memiliki rekam jejak negatif soal pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

BACA JUGA: Gara-Gara Prabowo, 4 Bakal Caleg Memutuskan Keluar dari PSI

"Bagi saya, Prabowo itu sudah mempunyai rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia," ujarnya ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).

Dia mengatakan para korban tragedi '98 hingga kini masih mencari dan memohon kepada pemerintah agar negara memberikan keadilan dan menghukum pelaku pelanggaran HAM.

BACA JUGA: Sejumlah Kader PSI Mundur Gegara Prabowo?

Namun, kata Afthon, PSI malah tidak pernah tegas menolak untuk mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.

Dia mengatakan kader seperti dirinya tentu patah hati karena sikap PSI yang tak tegas menolak Prabowo.

Terlebih lagi, katanya, PSI melalui forum Rembuk Rakyat sudah menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai Bakal Capres 2024.

“Kami sudah membuat posko kemenangan bagi caleg itu di daerah-daerah yang kami mensosialisasikan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia, sehingga masyarakat bertanya. Dari bawah menanyakan sikap DPP PSI kenapa seperti ini,” ungkap Afthon.

Dia menyadari bahwa ada keinginan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan rekonsiliasi sehingga Prabowo masuk ke kabinet eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Namun, kata dia, rekonsiliasi tidak lantas membuat PSI bisa membiarkan Prabowo untuk menjadi Presiden RI pengganti Jokowi.

"Bagi kami Ganjar Pranowo sosok yang paling layak dari pengalaman untuk melanjutkan kesuksesan yang dibangun dua periode Jokowi ini," katanya. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler