Eks Kantor DPRD Dibom

Ada yang Mengaitkan dengan Pilkada Bupati

Senin, 16 Juni 2008 – 10:01 WIB
Anggota Densus 88 Antiteror sedang melakukan olah TKP di gedung eks DPRD PPU. Foto: Dardiri/KP

jpnn.com - PENAJAM – Eks gedung DPRD Penajam Paser Utara (PPU) di Jl Provinsi Km 4 Penajam, Minggu (15/6) sekira pukul 04.00 Wita dibomInsiden ini ada yang mengaitkan dengan pemilihan bupati (Pilbup) PPU, dan sasarannya panwas karena di bagian belakang gedung itu ditempati oleh Panwaslu PPU.

Ledakan yang terjadi pada saat hujan deras itu merusakkan teras bangunan

BACA JUGA: Cewek Hamil Dibunuh, Dibuang ke Sungai

Di pusat ledakan meninggalkan lubang di dinding dengan diameter sekira 40 cm
Pecahan bata terlempar hingga beberapa meter.

Di bagian teras berhamburan serpihan plafon yang terbuat dari plywood

BACA JUGA: Warga Air Salobar Ambon Bentrok

Sejumlah kaca jendela dan pintu hancur.

Belum diketahui ledakan itu diakibatkan oleh bom apa, dan dengan bahan peledak jenis apa

Komandan Densus 88 Antiteror Ditreskrim Polda Kaltim AKBP Urip Widodo yang ditemui Kaltim Post saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tak bisa memberikan keterangan yang bisa membuka tabir kejadian itu.

“Keterangan dari Kadiv Humas (Polda Kaltim) saja

BACA JUGA: Panti Pijat Makin Marak di Pekanbaru

Atau ke pimpinan wilayah sini (Kapolres AKBP Hery Sasongko, Red),” katanyaTapi ketika didesak lebih lanjut, ia mengatakan kalau semuanya sedang diselidiki.

“Masih dalam lidik (penyelidikan, Red),” sambungnyaPun ketika dicecar pertanyaan jenis bom, bahan baku bom, siapa yang dicurigai, Urip hanya tersenyum.

Keterangan yang tak jauh berbeda juga didapatkan Kaltim Post ketika meminta keterangan kepada Kapolres PPU Hery Sasongko.

“Kalau urusan begitu (ledakan), sama ahlinya (Densus 88 Antiteror) saja,” katanya.

Ditambahkan Hery, untuk penyelidikan kasus ledakan, biasanya memerlukan waktu yang cukup lamaUsai mengumpulkan bukti dan olah TKP, biasanya tim akan melakukan pertemuan untuk membahasnyaDari pertemuan itu akan diketahui jenis bom dan bahan peledaknya.

Lalu, apakah mungkin ada sabotase atau teror yang berkaitan dengan pemilihan bupati (pilbup) PPU yang usai digelar? Hery Sasongko tidak mengiyakan maupun membantah sinyalemen itu.

“Semuanya harus dibuktikan,” katanyaTapi, bisa saja ada pihak yang ingin memancing kondisi PPU untuk memanas, di saat kondisi PPU saat ini sudah tenang.

Sumber JPNN sedikit memberikan bocoranLedakan itu berasal dari bom molotovBahan peledak dimasukkan ke dalam botol, itu ditandai dengan ditemukannya serpihan botolLalu, untuk pemicu ledakan adalah obat antinyamuk yang dibakar, yang dikuatkan dengan ditemukannya potongan obat nyamuk dan tiang penyanggaLalu, bom itu diletakkan di pojok teras dan ditutupi dengan keset.

Bahan peledak diramu oleh pelaku, tentunya yang sudah pengalaman membuat bomBelum diketahui pasti jenis bahan peledakNamun ada yang menyebutkan di lokasi tercium bau belerang (sulfur)Ada juga yang meyebutkan berbahan dasar amonium nitrat (AN)

 

DITELITI TIAP JENGKAL

Pengungkapan peledakan bom akan bisa tuntas saat TKP bisa diolah dengan telitiTiap jengkal lokasi peledakan disusuri oleh anggota Densus 88 AntiterorHujan tidak menyurutkan semangat tim untuk mencari setiap bukti yang bisa dijadikan petunjuk.

Tim yang datang sekira pukul 12.30 Wita, membawa satu kotak besar peralatan identifikasi yang dibawaAda sarung tangan serta beberapa papan nomor yang berurutanMereka melakukan identifikasi di TKP yang sudah dipasangi garis polisi.

Satu demi satu angota tim menyebarAda yang memasang bendera merah pada serpihan-serpihan kecil yang diidentifikasi sebagai buktiAda juga yang memasang papan nomor pada titik tertentuPusat ledakan dipasangi nomor satuSelebihnya di pasang pada beberapa titik yang menyebar.

Selain memeriksa halaman eks kantor DPRD PPU, juga dilakukan pemeriksaan di dalam ruangan yang juga agak berantakanPlafon yang berjatuhan disingkap untuk melihat apakah ada serpihan atau bukti lain tersimpan.

Langkah selanjutnya yang dilakukan tim adalah membentangkan benang dari pusat ledakan ke sejumlah serpihan yang sudah ditandai dengan bendera merahBentangan benang ini akan bisa menentukan tipikal ledakan serta kekuatan ledakanJauhnya serpihan akan menentukan seberapa kuat daya ledak bom yang dipasang.

Hingga pukul 17.00 Wita, proses identifikasi TKP masih dilakukanSatu demi satu serpihan yang dicurigai dikumpulkanLalu, ada beberapa anggota tim yang menyebar untuk melihat kemungkinan-kemungkinan lainMisalnya, bagaimana pelaku bisa masuk dan keluar dengan bebas, padahal di ruangan belakang gedung ada penjaga malamMemang, di halaman depan saat malam gelap karena tidak ada lampu.

Tadi malam sudah tidak ada proses identifikasi di TKPEks kantor DPRD terlihat sebagaimana sebelumnya, gelapMaklum saja, tidak ada satu lampu pun di bangunan ituSementara, di bangunan belakang yang dipakai Panwaslu PPU terlihat terangSejumlah polisi terlihat berjaga-jaga sambil duduk di kursi(dea/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Baru MUI Tanpa Listrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler