jpnn.com, JAKARTA - Aksi para eks narapidana teroris yamg menyumbangkan 1.350 masker untuk provinsi Jawa Tengah, mendapat apresiasi banyak orang.
Sumbangan 1.350 masker tersebut telah diterima langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Wakil Gubernur, Taj Yasin, di Gradhika Bhakti Praja Semarang, Senin.
BACA JUGA: Bermotor Kunjungi Desa Tanggap Corona, Gubernur Ganjar: Josss, Ngono Kuwi
"Saya tidak pernah menghitung jumlahnya. Satu pun kalau itu diberikan dengan ikhlas dan ingin disumbangkan untuk kemanusiaan, buat saya itu seperti sejuta masker bahkan mungkin lebih. Terpenting adalah ketulusan hati, niat yang baik dan ini bagian dari sakitnya bangsa, sakitnya negara, deritanya rakyat, kita semua menanggung bersama,” ujar Ganjar.
Pelaksana tugas (Plt) Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Nugroho, mengatakan pemberian masker tersebut merupakan langkah nyata Pemasyarakatan untuk bersinergi dengan masyarakat menghadapi wabah COVID-19.
BACA JUGA: Gubernur Ganjar Kumpulkan Para Pemuka Agama, Semua Kompak Ikuti Kebijakan Pemerintah
"Kita bekerja bersama melawan COVID-19. Kami berharap ini juga bisa membangun kerja sama dengan masyarakat untuk melakukan pembinaan, pendampingan dan pengawasan terhadap klien Pemasyarakatan sehingga proses reintegrasi sosial berjalan dengan baik,” ujar Nugroho
Pemberian masker yang terdiri dari 1.000 masker kaos dan 350 masker batik itu merupakan hasil kerja sama Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta, dengan Yayasan Gema dan Yayasan Prasasti Perdamaian.
BACA JUGA: Pencuri Ribuan Masker yang akan Dibagi untuk Warga Akhirnya Ditangkap, nih Tampangnya
Nugroho mengungkapkan saat ini banyak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan yang memproduksi alat pelindung diri (APD) buatan eks narapidana yang tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia.
Beberapa APD yang diproduksi antara lain masker, pelindung wajah, penutup kepala, pakaian dekontaminasi, dan apron. Tak hanya itu, beberapa perlengkapan penunjang juga diproduksi, seperti cairan disinfektan, cairan antiseptik, penyanitasi tangan, bilik sterilisasi, tiang infus hingga tandu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha