jpnn.com, JAKARTA - Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif menyambut positif langkah cawapres nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Mahfud MD mundur dari Menko Polhukam.
Sebab, kata dia, mundurnya Mahfud sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM) bisa mengurangi konflik kepentingan.
BACA JUGA: KPK Bongkar Kasus Korupsi di Anak Perusahaan Telkom, Siapa Tersangkanya?
“Saya pikir, menurut saya dengan menyatakan mundur, saya pikir itu adalah sesuatu yang sangat bagus, ya, untuk mengurangi conflict of interest dari para calon," kata Laode di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta Selatan, Kamis (1/2).
Dia berharap langkah Mahfud juga diikuti oleh calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto untuk mundur sebagai Menhan RI.
BACA JUGA: Sah, Prof Laode Resmi Jadi Rektor Pertama UICI
"Mudah-mudahan itu diikuti oleh calon presiden yang lain,” ujar Laode.
Pria berkacamata itu mengatakan permintaan Prabowo menanggalkan jabatan menhan datang dari kalangan masyarakat sipil.
BACA JUGA: Sukarelawan KGB Targetkan 70 Persen Suara di DKI Jakarta untuk Prabowo-Gibran
Sebab, kata Laode, posisi Prabowo sebagai menhan di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) rentan disalahgunakan selama kampanye Pilpres 2024.
"Pak Mahfud sekarang sudah mengundurkan diri, semoga saja mungkin akan lebih bagus kalau Pak Prabowo juga untuk mengundurkan diri, itu dari suara masyarakat sipil,” kata dia.
Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju (KIM) setelah menyampaikan surat permhonan pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis ini.
"Saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyatakan surat mohon berhenti dengan sebuah surat itu," kata Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD Bertemu Jokowi Secara Tertutup, Bicara dari Hati dan Saling Senyum
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Aristo Setiawan