jpnn.com - JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menganggap eksepsi mantan Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana tidak memiliki muatan hukum. Menurut JPU eksepsi terdakwa kasus dugaan penerimaan hadiah atau jani itu hanya berisi keluhan-keluhan saja.
"Keberatan terdakwa sebagaimana diungkapkan dalam prolog tersebut, hanyalah berisi keluh kesah atau curhat tentang kondisi yang dialami terdakwa selama ini terkait kasus yang menimpanya," kata JPU Dody Sukmono saat membacakan tanggapan atas eksepsi Sutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (23/4).
BACA JUGA: Sudah Jelas Hindari Media, Polri kok Masih Ngeles
Hal ini disampaikan JPU terkait tudingan Sutan bahwa KPK telah memperlakukannya secara sewenang-wenang. Politikus Partai Demokrat itu juga menuding KPK menjeratnya atas pesanan pihak-pihak tertentu.
Jaksa Dody menegaskan, sesuai ketentuan undang-undang, KPK menjalankan tugas dan wewenangnya secara independen serta bebas dari pengaruh kekuasaan apapun. Dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka, KPK melakukannya melalui mekanisme yang berlaku, yakni gelar perkara atau ekspose setelah menerima laporan dari penyelidik.
BACA JUGA: SBY Turut Serukan Perdamaian Dunia di Konferensi Parlemen Asia Afrika
Ekspose diikuti penyelidik, penyidik, penuntut umum, pimpinan, dan pihak-pihak lain yang terkait. Kemudian, dilakuka pemaparan peristiwa pidana dan alat buktinya. Alat bukti itulah yang menjadi dasar penetapan seseorang sebagai tersangka.
"Pengambilan keputusan (penetapan tersangka) dilakukan secara kolektif, sehingga tidak dimungkinkan salah satu pimpinan memaksakan kehendaknya terhadap pimpinan-pimpinan yang lain," tegas Dody. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Soal BG, Kapolri Klaim Sudah Terima Arahan Presiden
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Penilaian dan Rekomendasi DPRD DKI Terkait LKPJ Ahok?
Redaktur : Tim Redaksi