jpnn.com - JAKARTA – Kementerian Perindustrian terus mendorong usaha batik Indonesia. Pasalnya, nilai ekonomi batik cukup tinggi. Ini dilihat dari ekspor batik pada 2015 yang mencapai USD 3,1 miliar atau hampir Rp 41 triliun.
Menurut Menperin Saleh Husin, nilai ekspor batik tumbuh 6,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar ekspor utama batik adalah Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Bahkan pasar batik terus mengalami perluasan.
BACA JUGA: Wow...Batik Indonesiaââ¬Å½ Makin Mendunia
“Apalagi, batik Indonesia mendapatkan pengakuan dunia pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO yang mengukuhkan batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity asal Indonesia,” kata Menperin Saleh Husin, Jumat (20/5).
Dia menyebutkan pertumbuhan batik juga ditopang antusiasme masyarakat menggunakan batik baik dari pegawai pemerintahan, BUMN ataupun swasta serta masyarakat secara luas.
BACA JUGA: Respon Direktorat Jenderal Pajak, Ditunggu PKP2B Generasi III
“Saat ini yang perlu kita waspadai adalah persaingan dengan Malaysia, Tiongkok, dan Singapura yang juga telah memproduksi batik. Selain memperkuat produksi dan mengembangkan dari sisi industri, pilihan kita membeli batik Indonesia merupakan langkah konkrit untuk memenangi persaingan dengan batik luar negeri,” kata Menperin.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Telat Bayar PBB Kena Denda 2 Persen
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apartemen Tipe Studio Rp 400 Juta, Tertarik?
Redaktur : Tim Redaksi