jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia pada Januari - Desember 2021 mencapai USD 231,54 miliar atau tumbuh dibanding tahun sebelumnya.
"Naik 41,88 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Senin (17/1).
BACA JUGA: Permintaan Khusus Jenderal Andika Kepada Seluruh Prajurit Paskhas TNI AU
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Desember 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD 33,86 miliar (14,62 persen), diikuti Kalimantan Timur USD 24,32 miliar (10,50 persen), dan Jawa Timur USD 23,00 miliar (9,94 persen).
Berdasarkan data BPS, peningkatan paling tinggi berasal dari sektor industri pengolahan dan pertambangan.
BACA JUGA: Warkop di Tanah Merah Sering Dikunjungi Warga, Ternyata Ada Sesuatu, Astaga!
Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD 219,27 miliar atau naik 41,52 persen.
BACA JUGA: Ratusan Warga Serbu Kantor DPRD Terkait Peristiwa Pembuangan Sesajen di Semeru
Di sektor ekspor nonmigas hasil industri pengolahan, periode Januari - Desember 2021 naik 35,11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Begitu juga dengan ekspor hasil pertanian naik 2,86 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 92,15 persen.
Penurunan ekspor nonmigas pada Desember 2021 terhadap November 2021 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar USD 880,4 juta (21,32 persen),
Sementara itu, peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD 428,8 juta (16,84 persen).
Lebih lanjut ekspor nonmigas pada Desember 2021 terbesar dengan tujuan Tiongkok yaitu USD 5,10 miliar, disusul Amerika Serikat USD 2,64 miliar, dan Jepang USD1,70 miliar.
Kontribusi ketiganya mencapai 44,34 persen.
Ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD 3,93 miliar dan USD 1,71 miliar.(mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Ekspor Nasional, LPEI dan Bank Mandiri Bersinergi
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu