Ekspor Karet Jambil Tembus 7 Negara

Selasa, 20 Agustus 2019 – 21:55 WIB
Petani karet. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Provinsi Jambi merupakan salah satu kawasan pengembangan karet nasional, dan berkontribusi terhadap peningkatan produksi karet nasional tujuan ekspor.

“Program BUN-500 ditujukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas karet nasional melalui penyediaan benih karet yang bersertifikat, unggul dan bermutu,” kata Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono, Selasa (20/8).

BACA JUGA: 4 Tahun Terakhir, Kinerja Ekspor Kementan Membaik

Menurut Keputusan Menteri Pertanian nomor 472 tahun 2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional, bahwa kabupaten yang menjadi sentra pengembangan karet nasional di Provinsi Jambi meliputi Batanghari, Muaro Jambi, Tebo, Merangin dan Sarolangun dengan produksi karet tahun 2018 mencapai 315,7 ribu ton pada luasan areal sebesar 378,7 ribu hektar (data BPS diolah Ditjen. Perkebunan, 2018).

BACA JUGA:  4 Tahun Terakhir, Kinerja Ekspor Kementan Membaik

BACA JUGA: Kementan Ajak Petani Manfaatkan Asuransi Bersubdsidi: Jangan Tunggu Menyesal

PT. Remco Cabang Jambi (Rubber Remiling Company) merupakan salah satu mitra binaan Direktorat Jenderal Perkebunan yang bergerak dibidang pembinaan dan trading komoditas karet Indonesia, khususnya ekspor karet ke pasar internasional.

Data menunjukkan, PT. Remco melakukan ekspor komoditas karet untuk SIR-20 atau TSNR-20 ke 7 negara pada bulan Juli tahun 2019 meliputi Japan, India, China, Canada, Germany, Polandia dan Amerika Serikat dengan volume sebesar 2.365,7 ton atau senilai USD 3,43 juta. Pemanfaatan SIR ini adalah untuk rubber dock fender, komponen-komponen untuk keperluan pabrik/industri seperti cement mill, centrifuge latex mill, crumb rubber mill, sugar mill, aluminium plant, oil palm mill, komponen bangunan tahan gempa dan beberapa aplikasi lainnya seperti conveyor belt, rubber mats, rubber bands dan lain-lain.

BACA JUGA: Sekjen Kementan: Anggaran Turun, Kinerja Sektor Pertanian Terus Meningkat

BACA JUGA: Kementan Ajak Petani Manfaatkan Asuransi Bersubdsidi: Jangan Tunggu Menyesal

Tercatat dari data BPS yang diolah Ditjen. Perkebunan bahwa tahun 2018 ekspor karet Indonesia sebesar 2,81 juta ton dengan nilai ekspor mencapai USD 3,95 milyar. Ekspor TSNR-20 berkontribusi sebesar 92,1 persen atau sebesar 2,59 juta ton dari total volume karet Indonesia. Sebagian besar ekspor TSNR-20 ini ke negara Amerika Serikat, Jepang, India, China, Korea Selatan, Turki, Brazil dan Kanada.

“Indonesia sebagai negara produsen karet nomor 2 dunia setelah Thailand terus berupaya agar ekspor komoditas karet Indonesia didukung oleh kualitas bokar yang tinggi dan menjadi standar kebutuhan ekspor. Saat ini Ditjen. Perkebunan terus membina UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) di beberapa provinsi yang menjadi sentra produksi karet nasional dimana selain dalam upaya memperkuat kelembagaan petani juga dilakukan pendampingan kepada para petani dalam meningkatkan kualitas bokar,” pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Riset Bappenas Bukti Efektivitas Belanja Kementan untuk Ekonomi


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler