Kementan Ajak Petani Manfaatkan Asuransi Bersubdsidi: Jangan Tunggu Menyesal

Selasa, 20 Agustus 2019 – 18:30 WIB
Ilustrasi petani menanam padi. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengajak para petani yang ada di Kabupaten Lebak, Banten untuk ikut dalam Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP).

Menurut Sarwo, dengan ikut asuransi, para petani tak perlu khawatir lagi merugi apabila mengalami puso dan gagal panen.

BACA JUGA: Sekjen Kementan: Anggaran Turun, Kinerja Sektor Pertanian Terus Meningkat

Sarwo menambahkan, AUTP sangat penting bagi petani. Terlebih dalam menghadapi musim kering seperti saat ini.

BACA JUGA: Peragi: Mentan Amran Sukses Tingkatkan Produksi dan Pertumbuhan Ekonomi

BACA JUGA: Riset Bappenas Bukti Efektivitas Belanja Kementan untuk Ekonomi

“Ini dapat subsidi dari pemerintah. Hanya Rp 36 ribu per hektare, dari aslinya Rp 180 ribu. Sayang sekali kalau petani tidak ikut, karena jika mereka gagal panen, kan ada uang yang akan cair sebesar Rp 6 juta per hektare,” ujar Sarwo kepada petani di Lebak, Banten, Selasa (20/8).

Ajakan ini dilakukan setelah Sarwo mendapati banyak petani Lebak yang belum ikut AUTP. Sarwo juga minta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Dede Supriatna untuk rajin mensosialisasikan AUTP kepada para petani.

BACA JUGA: Anggaran Menurun, Kinerja Sektor Pertanian Melesat Naik

"Tolong AUTP terus disosialisasikan kepada petani di sini, karena sangat bermanfaat. Tolong ya, Pak Kepala Dinas," kata Sarwo.

Selain menjalankan program AUTP, Kementan melalui Ditjen PSP juga telah melakukan berbagai usaha dalam mengatasi kekeringan selama kemarau.

Upaya penanggulangan gagal panen akibat bencana kekeringan ini sebenarnya sudah dilakukan, seperti menginformasikan kepada para petani terkait iklim berdasar pantauan BMKG dan memberikan rekomendasi budi daya tanaman, seperti penggunaan varietas toleran kekeringan.

Selain itu, Kementan juga minta petani mengikuti pola tanam yang telah ditetapkan, termasuk menyarankan penggunaan pupuk organik, yang akan meningkatkan daya ikat air dalam tanah.

BACA JUGA: Redam Gejolak di Papua, Waketum Gerindra Beri Pernyataan Menyejukkan Hati

Sarwo menambahkan, untuk mencegah semakin luasnya lahan pertanian yang terkena kekeringan dan puso, pemerintah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, yaitu pemerintah daerah dan TNI untuk memetakan kebutuhan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan pemanfaatan sumber air yang harus dibangun.

"Sekarang kita sudah banyak membangun sumber air, baik sumur dangkal, embung, dan damparit. Kita juga telah melakukan program pompanisasi, sehingga diharapkan kekeringan untuk tahun ini bisa teratasi," tambahnya. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen PSP Kementan Jemput Bola Sosialisasikan Asuransi Usaha Tani Padi


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler